Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hardi Nilai Persoalan Bangsa Akibat Merosotnya Etika dan Moral
Oleh : Ahmad Rohmadi/Rilis
Sabtu | 27-06-2015 | 10:58 WIB
sosialisasi-hardi.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Hardi S. Hood saat menyampaikan pemaparan dalam Sosialisasi 4 Pilar di Batam. Menurutnya, persoalan bangsa muncul akibat merosotnya etika dan moral. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Anggota DPD RI asal Provinsi Kepulauan, Hardi Selamat Hood menyatakan berbagai persoalan dan kerusakan yang ada saat ini sesungguhnya disebabkan moral dan etika bangsa  yang sudah mengalami kemerosotan.

"Kerapuhan moral dan etika bangsa ini makin terlihat jelas mulai dari kasus kekerasan antar kelompok, ketidakadilan sosial dan hukum, hingga budaya korup penguasa yang makin menjadi," jelasnya dalam acara sosialisasi 4 pilar yang digelar di Gedung Lembaga Adat Kota Batam, Rabu (24/6/2015) lalu.

Menurut Senator asal Provinsi Kepulauan Riau ini, mengembalikan moral dan etika di tengah-tengah kondisi bangsa mejemuk yang sudah rapuh memang bukan perkara mudah. Butuh perjuangan keras karena itu, Hardi mengimbau agar kita terus memperkuat nilai keagamaan dalm kehidupan bernegara dan bermasyarakat.

"Tentu saja agama  sebagai alat yang ampuh untuk mengembalikan moral dan etika masyarakat dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini Islam tentunya harus menjadi garda depan pelurus moral dan etika yang menyimpang. Sebab, Islam adalah agama yang diatut oleh mayoritas penduduk Indonesia," ujarnya di hadapan pengurus Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah se-Kota Batam ini.

Namun, Ketua Komite III DPD RI juga menambahkan bahwa dalam kehidupan berbangsa yang majemuk dan multi etnis, menjadikan agama sebagai satu-satunya alat kendali bukanlah solusi final. Sebab, antara ajaran agama yang satu dengan ajaran agama yang lain secara praktis memiliki banyak perbedaan.

"Untuk itu, diperlukan upaya lanjutan untuk menginterpresikan nilai-nilai agama dalam sebuah kodifikasi nilai-nilai dasar yang bersumber dari ajaran-ajaran agama-agama. Yang nantinya nilai-nilai itu dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat dengan tanpa paksaan," tegasnya lagi.

Dalam konteks ke-Indonesiaan, Sambung Hardi lagi, sebenarnya kodifikasi nilai-nilai itu sudah ada, yakni "Pancasila". Pancasila adalah sebuah ideologi khas ke-Indonesiaan yang nilai-nilai didalamnya adalah intisari ajaran semua kepercayaan.

"Selain itu, spirit-spirit yang terkandung di dalamnya adalah spirit kemanusian yang luhur. Untuk itulah, pengamalan etika dan moral }ancasila dalam konteks ini menjadi penting, sebab Pancasila tidak memihak pada salah satu agama atau suku tertentu. Di dalamnya terdapat nilai-nilai yang mampu diterima oleh semua lapisan masyarakat," pungkasnya.

Dalam acara sosialisasi 4 pilar itu, hadir juga narasumber lain yakni  DR. Razali Hasan, DR. RafiuddinAfkari, dan Faisal, M. Ag.

Editor: Dodo