Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Berencana Tambah Fasilitas Bebas Visa Kunjungan untuk 30 Negara Lagi Tahun Depan
Oleh : Redaksi
Kamis | 25-06-2015 | 09:12 WIB
menpar_ke_lobam.jpg Honda-Batam
Menpar Arief Yahya saat tiba di Pelabuhan KIB Lobam dalam kunjungan perdananya di Bintan pada Sabtu (7/2/2015) lalu. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah akan kembali memberikan fasilitas bebas visa kunjungan (BVK) bagi 30 negara tahun depan setelah sebelumnya juga telah memberikan fasilitas yang sama kepada 30 negara lainnya. Pemberian fasilitas BVK ini diyakini akan mendongkrak angka kunjungan wisatawan mancanegara ke Tanah Air.

"Yang paling penting bisa mendatangkan fresh money, dan sangat baik untuk negara," kata Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), saat memberikan pengantar pada rapat terbatas yang membahas masalah pariwisata, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (24/6/2015) siang.

Namun Jokowi menilai, masih perlu terobosan-terobosan lagi yang lebih menyasar sehingga betul-betul ada sebuah lonjakan yang sangat tinggi terhadap wisatawan yang datang ke Indonesia.

Sementara Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengakui, pemberian fasilitas bebas visa kunjungan itu terkait dengan pencapaian target mendatangkan 10 juta pelancong mancanegara. Pada tahun ini ditargetkan jumlah kunjungan wisman mencapai 10 juta dan wisatawan nusantara (wisnu) 255 juta per tahun. Namun, dengan diberlakukannya BVK diharapkan bertambah satu juta dalam waktu satu tahun, atau efektifnya enam bulan ada tambahan 500 ribu kunjungan.

"Jadi, kita yakini tahun ini akan tercapai sekitar 10,5 juta wisman, di mana 500 ribu di antaranya dari BVK. Sedangkan wisnunya akan tercapailah 255 juta orang," kata Arief kepada wartawan seusai rapat sebagaimana dilansir laman Sekretaris Kabinet.

Namun Arief mengingatkan agar para stakeholder terkait pariwisata realistis dalam memandang pemberian fasilitas bebas visa kunjungan itu dengan melakukan outward looking tidak bisa hanya melihat diri sendiri.

Ia menyebutkan, Malaysia memberikan bebas visanya untuk 164 negara, sementara Indonesia sebelumnya hanya untuk 15 negara. Sedangkan Thailand 56 negara. "Jadi, orang kalau mau traveling nomer satu kan visa. Belum apa-apa sudah malas ke Indonesia karena harus mengurus visa," katanya.

Poinnya, imbuh Arief, bebas visa itu akan meningkatkan pelayanan. Yang kedua, meningkatkan iklim kompetisi karena destinasi wisata tidak hanya di Indonesia. "Jadi, ini perlu dipertimbangkan. Meningkatkan pelayanan dan mengurangi kompetisi atau meningkatkan competitiveness kita dibandingkan negara-negara pesaing terdekat," terang Arief. (*)

Editor: Roelan