Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Berencana Bangun Pabrik dengan Seluruh Karyawan Difabel
Oleh : Redaksi
Rabu | 24-06-2015 | 10:09 WIB
ilustrasi penyandang difabel - menjahit.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah berencana membangun pabrik garmen yang seluruh karyawannya difabel. Rencana ini disebut sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk membantu menciptakan lapangan pekerjaan bagi penyandang difabel di Indonesia.

"Kemungkinan formatnya adalah pabrik garmen untuk bisa membuka lapangan pekerjaan bagi para tunarungu. Jadi formatnya adalah dari mulai tim manajemen sampai kepada tim teknis itu diawaki oleh para tunarungu," kata Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, usai mendampingi Dewan Pimpinan Pusat Posko Perjuangan Rakyat Tuna Rungu (Pospera) Indonesia menghadap Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (23/6/2015), seperti dilansir dari laman Sekretaris Kabinet.

Khofifah menyatakan, rencana pembangunan pabrik yang seluruh karyawannya penyandang disabilitas itu akan dijadikan sebagai percontohan. Bila berhasil, dalam 1-2 tahun  akan dikembangkan di daerah-daerah lain terutama di daearah Indonesia Timur.

Sementara Novita Fitri Sari, Bidang Pemberdayaan Wanita Danan Anak, Pospera, mengatakan, Pospera Tuna Rungu  mengusulkan agar pabrik tersebut dibangun di daerah Karawang atau Bogor. Untuk merealisasikan rencana tersebut, pemerintah akan menggandeng tim manajemen asal Inggris yang telah melakukan program serupa di tujuh negara.

"Di Indonesia mereka sudah punya pilot project di Tangerang dan Cilacap. Ini akan menjadi angin segar bagi proses sinergi antara usulan teman-teman tunarungu, komitmen Presiden, dan rencana dari tim manajemen dari Inggris," imbuhnya.

Pembangunan pabrik percontohan ini diharapkan dapat menyerap 4.000 orang, namun pada tahap awal kemungkinan baru sebanyak 500 orang tunarungu. Penciptaan lapangan kerja tersebut akan menyerap penduduk difabel di Indonesia yang jumlahnya tercatat mencapai 6,06 juta pada 2012. (*)

Editor: Roelan