Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ramadhankan Hatimu!
Oleh : Opini
Selasa | 23-06-2015 | 09:28 WIB

Oleh: H. Ansar Ahmad

SEBUAH hukum fisika mengatakan, besar sudut datang sama dengan sudut pantul. Ini artinya pantulan cahaya yang sempurna hanya dapat dihasilkan dari cermin yang berkualitas baik, bukan cermin yang kusam atau rusak. Bila kualitas cermin buruk, pastilah objek yang ditampilkan tidak akan terlihat dengan sempurna. Begitupun dengan cahaya yang dipantulkan, dapat dipastikan pantulannya pun tidak akan sempurna. 

Hati tak ubahnya seperti cermin. Fungsi hati adalah menampung cahaya hidayah dan memantulkannya dalam kehidupan. Namun bila hati kusam, ia tak akan mampu merefleksikan cahaya hidayah itu dengan baik dalam perilaku hidup sehari hari. Orang orang yang senantiasa diliputi kegelisahan, sulit mengontrol emosinya dengan baik, dan terutamanya tidak mampu merasakan kenikmatan beribadah dapat diduga karena hatinya kusam dan kotor. 

Hati yang kotor disebabkan oleh dosa. Sayyidina Umar ibn Khattab berkata, tiap kali seseorang berbuat dosa, saat itu pula ada noda hitam menempel pada hatinya. Begitu seterusnya sedikit demi sedikit hingga kemudian kotoran itu menumpuk dan menjadi tebal. 

Benarlah sabda Nabi, "sesungguhnya pada tubuh manusia itu ada segumpal daging. Bila baik daging itu maka baiklah seluruh anggota tubuhnya. Namun bila segumpal daging itu buruk, maka buruklah seluruh anggota tubuhnya. Itulah dia hati.". 

Karena itu, hati yang kotor karena dosa harus segera dibersihkan dengan istighfar dan taubat. Ibarat cermin, bila debu menempel segeralah dilap agar kemilaunya tetap terjaga. Karena kalau dibiarkan kotoran  itu terus menempel pekerjaan membersihkannya bukan tambah mudah malah jadi tambah sulit. Para ulama mengatakan dosa kecil bila dilakukan terus menerus pastilah kelak akan menumpuk menjadi besar. 

Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, kita sepatutnya bersyukur karena Allah telah menganugerahkan Bulan Ramadhan dengan segala keistimewaannya untuk kita. Di bulan ini pula Allah buka pintu ampunan seluas luasnya. Karena itulah, Ramadhan merupakan sarana untuk membersihkan tiap kotoran dosa yang menempel di hati. Bukankah Nabi kita yang mulia pernah bersabda, "siapa yang berpuasa dengan penuh keimanan dan kehati-hatian niscaya Allah akan ampuni dosa dosanya yang telah lalu". 

Jadikanlah Ramadhan kali ini sebagai momentum bersih bersih, khususnya membersihkan diri dari segala salah dan dosa. Jangan putus asa dengan banyaknya dosa, sebab karena dosalah seseorang bisa menghampiri Allah al-Ghafur (yang maha pengampun). Jangan kecil hati, karena tak ada satu orangpun yang luput dari kesalahan dalam hidup ini. Tapi yang terbaik dari mereka adalah orang orang yang menyadari kesalahannya lalu bersegera memohon ampunan Allah SWT. Karena itu Ramadhankan hatimu! Wallahu a'lam bil -Shawab.

*) Penulis adalah Bupati Bintan