Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kerap Mendapat Ancaman dan Adu Fisik oleh Oknum

PPNS Bapedal Kota Batam Bakal Dipersenjatai
Oleh : Hadli
Jum'at | 12-06-2015 | 08:39 WIB
dendi_purnomo_bapedalda_batam.jpg Honda-Batam
Dendi Purnomo, Kepala Bapedal Kota Batam. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Kota Batam berencana mempersenjatai Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS). Pasalnya, saat menjalankan tugas, PPNS Bapedal sering mendapat ancaman dari oknum.

Kepala Bapedal Kota Batam, Dendi Purnomo, mengakui, dalam tahapan pendataan termasuk operasi yang hanya dilakukan aparatur pemerintahan, PPNS kerap mendapat perlawanan dari oknum. Bahkan, lanjut dia, pelaku sudah berani mengancam bahkan main fisik kepada petugas.

"Makanya setiap operasi kita mendapat bantuan dari TNI dan Polri. Ke depan jika diizinkan, penyidik akan dipersenjatai," katanya, Kamis (11/6/2015).

Pengajuan untuk mempersenjatai anggotanya, lanjut dia, merupakan kebijakan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sebanyak lima orang PPNS nantinya yang akan dipersenjatai untuk penegakan hukum illegal logging, illegal fishing dan illegal mining.

Sementara itu, pada Selasa (9/6/2015) kemarin, Bapedal bersama tim terpadu kembali mengamankan alat berat dan mesin penyedot dari penambangan pasir ilegal di Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung. Penertiban yang digelar pada Selasa (9/6/2015) digelar sejak pukul 12.00 WIB siang sampai pukul 23.00 WIB.

Sebanyak 60 orang petugas gabungan dikerahkan, terdiri dari kepolisian, Dispeindag, Satpol PP, Ditpam BP Batam dan TNI. Namun tim tidak berhasil mengamankan para pelaku. Saat petugas tiba di lokasi, pelaku berhasil melarikan diri ke dalam hutan.

"Namun dua alat berat jenis eskalator dan lima mesin pompa ukuran besar kami amankan dari lokasi," ujar Dendi Purnomo.

Menurutnya, lingkungan yang telah dirusak para penambang ilegal di Batam ini telah mencapai seluas 20 hektar lahan yang diduga dilakukan pengusaha di Batam yang mendapar perlindungan oleh oknum aparat. "Namun para pelaku (pekerja tambang, koordinator) sudah kita kantongi namanya satu persatu dan akan kita panggil nanti," ujarnya kembali. (*)

Editor: Roelan