Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Peringati Hari Lingkungan Hidup, Pemko Tanjungpinang 'Hijaukan' Seluruh Ruko
Oleh : Habibi
Kamis | 11-06-2015 | 16:03 WIB
Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah menanam pohon secara simbolis.JPG Honda-Batam
Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, menanam pohon secara simbolis. (Foto: Humas Pemko Tanjungpinang)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemerintah daerah akan menghijaukan Kota Tanjungpinang. Sebanyak 1.000 batang pohon ditanami di depan ruko-ruko yang gersang, kantor kelurahan, hingga puskesmas.

Penanaman 1.000 batang pohon yang mengusung tema "Seven Billion Dreams" tersebut dibuka secara simbolis oleh Wali kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, Kamis (11/6/2015). Aksi ini juga dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diprakarsai Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Tanjungpinang tersebut.

"Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia harus dibarengi dengan aktivitas-aktivitas  dan tindakan nyata yang dilakukan oleh pemerintah dan seluruh elemen masyarakat dalam rangka mempertahankan lingkungan sekitar," kata Lis.

Lis juga menyampaikan, perubahan iklim yang terjadi saat ini adalah disebabkan oleh unsur human error dan perkembangan pembangunan. Hal itu memiliki dampak positif dan negatif, dan perubahan iklim itu pun terjadi di Tanjungpinang.

Oleh karena itu, Lis mengatakan, harusnya pemerintah dan masyarakat perlu bersinergi untuk mengambil langkah-langkah guna mengantisipasi kerusakan lingkungan.

"Salah satunya adalah bagaimana kita menumbuhkembangkan semangat dan memotivasi masyarakat agar menjaga harmonisasi alam.  Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan juga harus terus digalakkan supaya dapat mempertahankan kondisi alam. Salah satu caranya adalah dengan menanam pohon di setiap elemen yang ada di masyarakat dan Pemko Tanjungpinang," ujar Lis.

Lis mengakui bahwa perkembangan pembangunan memiliki dampak terhadap kerusakan lingkungan. Hal itu dilihat dari seringnya banjir yang terjadi di Tanjungpinang.

"Tanjungpinang dulu tak pernah banjir. Namun seiring pesatnya pembangunan, daerah-daerah penyimpanan air menjadi berkurang," terangnya.

"Untuk itu, saya minta kepada Dinas PU, BLH, dan Tata Kota, supaya bekerja sama dengan baik agar setiap aspek perkembangan pembangunan harus disertai dengan peduli lingkungan, yaitu dengan membuat konsep setiap pembangunan drainase dalam jarak tertentu membuat sumur biopori, agar air dapat diresap tanah," pesan Lis.

Lis pun mengimbau kepada pengembang agar mengikuti persyaratan yang tercantum dalam peraturan daerah bahwa setiap bangunan/ruko harus menanam pohon. Minimal satu ruko ada dua batang pohon, serta membuat sumur biopori.

Apabila tidak mengikuti peraturan tersebut, maka pemerintah akan memberikan denda. Hal ini dilakukan untuk memberikan efek jera bagi mereka yang tidak memenuhi standarisasi pembangunan.

Sementara itu Kepala BLH Kota Tanjungpinang, Yuswandi, mengatakan, tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran seluruh komponen masyarakat, sehingga diharapkan dapat ikut berperan aktif dalam pelestarian lingkungan melalui gerakan Tanjungpinang bersih.

Ia menjelaskan, sebelumnya BLH telah mengadakan serangkaian kegiatan, di antaranya lomba kreasi daur ulang tingkat SD/SMP/SMA/MA dan tingkat TP-PKK, lomba karya tulis tingkat SMA/SMK/MA, lomba foto tingkat pelajar dan umum, serta penanaman 1.000 pohon yang berlangsung hari ini.

"Kitajuga mengumumkan pemenang lomba kawasan pesisir bersih kota Tanjungpinang. Untuk juara pertama dipegang oleh Kelurahan Tanjungpinang Barat, juara II Kelurahan Tanjungunggat, juara III Kelurahan Tanjungayun Sakti, dan juara IV Kelurahan Senggarang," ujar Yuswandi.

Yuswandi juga mengatakan, BLH Kota Tanjungpinang, pun memberikan bantuan sarana dan prasarana bank sampah. Bantuan yang diberikan berupa, kaisar, mesin potong rumput, mesin jahit, dan timbangan analog. (*)

Editor: Roelan