Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masalah Listrik Masih Jadi Kendala Bagi Investor yang akan Tanamkan Modalnya di Kepri
Oleh : Surya
Selasa | 09-06-2015 | 13:05 WIB
2015-06-09 15.00.49.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Anggota Komite II DPD RI asal Provinsi Kepulauan Riau

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Persoalan ketenagalistrikan yang sampai saat ini belum dapat diatasi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), menjadi salah satu penyebab kurangnya minat investor untuk melakukan penanaman modal di Kepri.

Hal itu disampaikan Senator Djasarmen Purba, Anggota Komite II DPD RI asal Provinsi Kepri dalam Laporan Kegiatan di Daerah beberapa waktu lalu.

"Akar masalah sebenarnya adalah lemahnya koordinasi dan sinergi antar daerah dan daerah dengan pusat menjadi penyebab utama persoalan kekurangan pasokan tenaga listrik yang berkepanjangan dan tidak kunjungan usai," kata Djasarmen.

Saat ini listrik di Kepri terutama di Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun dan Kota Tanjungpinang masih sering byar pet atau sering dilakukan pemadaman bergilir.

"Kendala utama adalah pembangkit tenaga listrik di Bintan dan Tanjungpinang banyak yang sudah tua dengan biaya pemiliharaan yang sangat tinggi dan menggunakan basis bahan bakar minyak, bukan bahan bakar gas," katanya.

Menurut Djasarmen, kondisi minyak nasional yang bergantung kepada impor BBM, mengakibatkan kondisi semakin sulit. Bahkan power purchasing agrement (PPA) daearah dengan pembangkit listrik swasta juga sulit dilakukan mengingat ketersediaan teknologi dan sumber bahan bakar gas yang minim di kedua daerah tersebut.

"Berbagai kendala itu karena kontrak bagi hasil dan transmisi gas yang justru tidak berpihak kepada kepentingan industri tenaga listrik nasional. Alih-laih proyeksi nasional yang menetapkan Tahun 2015 sebagai awal dimulainya Kepri sebagai pusat tenaga, listrik ASEAN juga belum menunjukkan tanda kerja yang berarti," katanya.

Editor : Surya