Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pimpinan DPR Minta Jokowi jangan hanya Bagi-bagi Kartu saja
Oleh : Surya
Senin | 08-06-2015 | 13:20 WIB

BATAMTODAY.COM, Yogyakarta - Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu menyusul kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang bulan suci Ranmadhan 1436 H ini, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengigatkan pemerintah untuk tidak sibuk hanya membagi-bagikan kartu.

"Kalau kartu apakah kartu sehat, kartu pintar, kartu sejahtera itu tugasnya ketua RT. Jadi, presiden harus benar-benar memperhatikan perekonomian rakyat yang tidak menentu dan serba sulit sekarang ini," tegas Wakil ketua umum DPP Gerindra itu dalam acara pressgathering 'Membangun sinergitas DPR - Pers dengan Check and Balances Menuju Parlemen Modern' di Yogyakarta, Minggu (7/6/2015).

Selaku presiden, lanjutnya, sesungguhnya Jokowi tidak perlu lagi melakukan kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan jabatannya.

"Fokus saja kerja menyelesaikan berbagai macam persoalan serius bangsa ini. Jangan urus kerjaan yang tidak sesuai dengan kapasitasnya sebagai presiden," saran Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Hadir antara lain Sekjen DPR RI, Winantuningtiyastiti, Anggota DPR RI Nasir Djamil, Wakil Ketua BURT DPR RI Agung Budi Santoso, Jonson Rajagukguk, Reni Swarso (UI), Kepala Biro Humas dan Pemberitaan DPR RI Jaka Dwi Winarko dan wartawan parlemen.

Karena itu, kata Fadli Zon, DPR RI akan terus melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah khususnya menjelang Bulan duci Ramadhan dan Idul Fitri 1436 H nanti.

"Hanya saja pengawasan ini kurang mendapat perhatian pemerintah, sehingga kita mengkhawatirkan dollar AS bisa tembus Rp 15.000," ujarnya.

Sebab, kalau sampai dollar AS tembus Rp 15.000, menurut Fadli Zon, maka tingkat kesulitan dan beban rakyat akan makin berat dan pihaknya tidak tahu bagaimana kondisi sosial politik dan ekonomi yang akan terjadi.

Apakah krisis Mei 98 akan terulang atau tidak, dia menyatakan tidak tahu. Yang pasti katanya, pemerintah harus kerja khususnya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi inflasi dan defisit APBN dengan menggenjot penerimaan pajak dan ekonomi lainnya agar janji untuk mensejahterakan rakyat itu terwujud.

Apalagi kebutuhan pokok rakyat sekarang ini masih mengandalkan impor dan itu akan mengkhawatirkan kalau tidak diimbangi peningkatan ekspor. Di mana semunya akan mengganggu penguatan rupiah terhadap dollar AS.

"Jadi pemerintah harus bangkitkan perekonomian bangsa ini sebelum krisis itu benar-benar mengancam," ungkapnya.

Editor: Surya