Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

AS Tertarik Investasi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah di Batam
Oleh : Ahmad Rohmadi
Selasa | 19-05-2015 | 11:37 WIB
perwakilan-kedubes-as.jpg Honda-Batam
Perwakilan Kedubes AS saat berkunjung ke Kantor BP Batam. Mereka tertarik untuk menanamkan investasi di bidang pengelolaan air bersih dan limbah di Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Perwakilan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia mengunjungi Badan Pengusahaan (BP) Batam, Senin (18/5/2015), guna melihat langsung sistem pengelolaan air bersih dan limbah di Batam.

Dalam kunjungan rombongan Kedubes AS yang dipimpin Monica Ewing, kata Direktur Promosi dan Humas BP Batam Purnomo Andiantono, mereka menyampaikan ketertarikannya menanamkan modalnya di bidang proyek instalasi pengolahan air limbah atau waste water treatment plant (WWTP).

"Delegasi yang dipimpin Miss Monica Ewing juga berjanji akan menyampaikan potensi investasi di bidang waste water treatment plant kepada pengusaha-pengusaha Amerika," ujar Purnomo Andiantono, seusai menerima delegasi Kedubes AS itu.

Ditambahkan, kunjungan delegasi Kedubes AS --yang merupakan bagian dari Indonesia Water Expo yang akan digelar di Jakarta Convention Centre (JCC) pada 27-29 Mei mendatang, juga mengunjungi Kantor Bapedalda Kota Batam.

Untuk membuktikan keseriusannya tersebut, katanya, Kedubes Amerika Serikat juga akan membawa 150 pengusaha AS dalam Indonesia Water Expo di JCC nanti. "Kami menyambut baik hal ini. Karena jika terealisasi tentu dampaknya akan sangat besar bagi masyarakat Batam," kata Andi.

Saat pertemuan dengan delegasi Amerika, BP Batam diwakili oleh Kepala Kantor Pengelolaan Air dan Limbah Tato Wahyu dan Direktur Promosi dan Humas BP Batam Purnomo Andiantono.

Sebelumnya, Pemerintah Korea Selatan dan Badan Kerja sama Internasional Korea Selatan (Korea International Cooperation Agency/Koica) juga berencana masuk dalam pengerjaan proyek waste water treatment plant setelah melakukan kajian sejak akhir 2011. 

Masuknya pihak Korea Selatan dalam proyek ini menyusul penandatanganan studi kelayakan kerja sama antara BP Batam dengan pihak Korea Selatan.

Pihak Korea Selatan juga menawarkan bantuan pinjaman untuk merealisasikan proyek tersebut dengan total nilai proyek sebesar 55 juta dolar AS sesuai dalam kajian awal proyek.

Kepala BP Batam Mustofa Widjaja sebelumnya mengatakan di antara proyek infrastruktur yang akan dikembangkan, proyek instalasi pengolahan limbah merupakan proyek yang paling siap untuk ditawarkan mengingat sudah ada kajiannya.

Proyek ini ditargetkan pada penyelesaian tahap I berkapasitas mengelola limbah cair 230 liter per detik dari kapasitas sebelumnya yang hanya 33 liter per detik sejak dibangun pada 1995.

Editor: Dodo