Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Djasarmen Sebut Indonesia Tetap Berpotensi sebagai Poros Maritim Dunia
Oleh : Surya
Selasa | 12-05-2015 | 13:28 WIB
djasarmen_purba.jpg Honda-Batam
Senator asal Kepulauan Riau, Djasarmen Purba, Anggota Komite II DPD RI yang juga Ketua Timja Kelautan DPD RI

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia bukan hal yang mustahil, hanya diperlukan upaya serius dalam pengelolaan potensi dan pengembangan sumber daya kelautan, perlindungan lingkungan laut maupun menjaga kedaulatan kelautan kita dari pihak luar.

Pendapat tersebut diungkapkan oleh ketua Timja Kelautan Dewan Perwakilan Daerah RI, Djasarmen Purba dalam acara dialog dengan tema "Membongkar Mimpi Poros Maritim Jokowi" di Bakoel Koffie, Jakarta awal pekan ini.

Indonesia sebagai negara maritim atau negara kelautan, saat ini memiliki UU 32 tahun 2014 tentang kelautan, namun masih belum bisa dijalankan. Menurut Djasarmen hal ini karena UU tersebut belum dilengkapi Peraturan Pemerintah sebagai panduan pelaksanaan dari UU kelautan tersebut. 

Dia menambahkan, hal ini sangat menghambat pengalokasian anggaran untuk pembangunan wilayah kelautan Indonesia, seperti tol laut, yang berasal dari APBN maupun dari APBD.  

"Angkatan Laut juga harus diberikan anggaran yang lebih besar agar bisa meningkatkan keamanan dan kedaulatan Laut Indonesia," ujar Djasarmen senator dari Kepulauan Riau.

Djasarmen menghimbau, banyak hal yang harus kita benahi seperti Industri perkapalan yang belum maju, karena banyak permintaan yang terbentur pada birokrasi yang rumit. Selain itu perhubungan laut perlu dikembangkan sebagai akses mengingat Indonesia adalah negara kepulauan. 

"Sedangkan dari sisi kepariwisataan dengan luas pantai yang kita miliki seperti di Lombok dan Bali itu bisa menghasilkan devisa negara yang bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia," tandasnya.

Djasarmen berharap Indonesia sebagai poros maritim dunia, bukanlah hanya sekedar wacana, akan tetapi bisa terlaksana demi kemajuan dan kemakmuran rakyat Indonesia.

Dalam acara tersebut hadir pula narasumber Purnawirawan TNI AL Didik Heru Purnomo. Didik sependapat dengan Djasarmen tentang potensi kelautan Indonesia, bahwa negara Indonesia memiliki selat-selat yang strategis, yang menjadi akses pelayaran internasioal dan menunjukkan bahwa Indonesia ini powerfull. 

"Jika kita tutup selat-selat tersebut maka negara asia timur seperti Jepang, Hongkong, dan Korea untuk ke Eropa Barat maka mereka harus memutar ke Kutub Selatan, hal ini tentu tidak efisien dari bahan bakar dan waktu tempuhnya," katanya. 

Didik menyebutkan potensi kelautan Indonesia lainnya yaitu Laut Aru yang merupakan lumbung ikan dunia, Laut Natuna juga menjadi lumbung  ikan dan sumber gas yang terbesar di dunia. 

Editor : Surya