Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Belum Buka Keran Impor Beras
Oleh : Redaksi
Selasa | 12-05-2015 | 12:19 WIB
ilustrasi stok beras bulog.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah masih belum akan melakukan impor beras untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Meskipun soal impor beras sudah diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah yang di dalamnya juga mengatur soal harga pembelian pemerintah (HPP), namun Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) tetap bersikukuh Indonesia belum perlu melakukan impor.

"Sampai hari ini arahan Presiden sama, tidak impor beras," kata Sekretaris Kabinet (Seskab), Andi Widjajanto, seusai melantik enam pejabat eselon I di lingkungan Setkab, Senin (11/5/2015) kemarin.

Andi menjelaskan, kalau ada keharusan melakukan impor beras, pasti ada pertimbangan yang dalam dan serius yang disampaikan oleh Perum Bulog, Kementerian Perdagangan, dan Kemenko Perekonomian.

Dia juga menyebutkan, di dalam Inpres Nomor 5 Tahun 2015 itu juga sudah mengantisipasi kemungkinan dilakukannya impor beras, yaitu  jika ketersediaan beras dalam negeri tidak mencukupi untuk kepentingan memenuhi kebutuhan stok dan cadangan beras pemerintah, dan/atau untuk menjaga stabilitas harga dalam negeri. Saat ini masih proses panen raya, yang laporannya terus di-update terus-menerus.

"Kira-kira sampai akhir bulan ini baru tahu ketersediaan stok untuk antisipasi puasa dan lebaran," terang Andi seperti dilansir dari laman Seskab.

Sementara itu, data Kementerian Pertanian menunjukkan, pada tahun 2014 lalu total produksi gabah kering giling (GKG) mencapai 70,83 juta ton atau setara dengan beras sebanyak 44,43 juta ton. Pada tahun 2015 ini, pemerintah menargetkan adanya kenaikan produksi sebesar 3,84 persen, dengan jumlah produksi GKG sebanyak 73,40 juta ton atau setara dengan 46,14 juta ton beras.

Sementara hingga akhir April 2015, capaian untuk volume pengadaan beras di seluruh gudang-gudang yang dimiliki Perum Bulog baru mencapai sekitar 450.000 ton, jauh lebih kecil atau hanya setengah dibandingkan penyerapan pada periode sama di tahun 2014 yang mencapai 900.000 ton. Padahal, Presiden telah mentargetkan Perum Bulog pada tahun ini bisa melakukan pengadaan beras sebesar 4,5 juta ton demi menjaga stok beras nasional. (*)

Editor: Roelan