Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pekerja Butuh Sertifikasi, DPD Minta Perbankan Kucurkan Pinjaman Lunak
Oleh : Gokli
Sabtu | 09-05-2015 | 16:15 WIB
haripinto.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Haripinto, anggota Komite IV DPD RI.

BATAMTODAY.COM, Batam - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI meminta perbankan mengucurkan pinjaman lunak bagi pekerja untuk membantu biaya memperoleh sertifikasi. Sebab, sertifikasi pekerja itu dibutuhkan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang tidak lama lagi dilaksanakan.

"Sertifikasi itu sangat penting di dunia pekerja. Tapi karena mahal, banyak perkerja kita yang belum punya. Untuk itu, kami (DPD RI) mendorong perbankan agar mempermudah pekerja mendapatkan pinjaman lunak demi meningkatkan kemampuan atau skill," kata Haripinto, anggota Komite IV DPD RI, kemarin.

Dikatakan senator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Kepulauan Riau itu, pihaknya sudah mengusulkan dalam rapat kerja bersama Kementerian Keuangan, BI dan OJK. Dalam usulannya, kata Haripinto, DPD RI meminta segera disusun skema pemberian pinjaman lunak bagi masyarakat yang ingin meningkatkan keahlian dan sertifikasi.

Selain menghadapi MEA, sambung Haripinto, sertifikasi itu sangat dibutuhkan dalam setiap pekerjaan. Dimana, pekerja Indonesia harus mampu bersaing dengan pekerja-pekerja asing, khususnya pekerja dari negara ASEAN.

"Beberapa daerah di Indonesia, ternyata masih banyak belum memiliki sertifikasi. Ini sangat mengkhawatirkan, Pemerintah harus hadir membantu mengatasi persoalan ini," paparnya.

Diakuinya, biaya untuk sertifikasi itu sangat mahal. Tak jarang, untuk sertifikasi dasar saja, masih banya yang belum mampu karena terkendala biaya.

"Semua karena biaya yang mahal. Untuk itu pekerja butuh pinjaman dari perbankan," katanya.

Masih kata Haripinto, di Provinsi Kepri banyak pekerjaan di bidang pelayaran. Akibat tidak memiliki sertifikasi, seperti BST dan Seaman Book, yang harganya selangit, anak-anak di Kepri jadinya hanya bisa sebagai ABK level paling rendah.

Padahal, ketika sertifikasi dasar itu dimiliki, anak-anak di Kepri yang bekerja di pelayaran bisa menduduki level menengah, bahkan paling tinggi. Tentu, kata dia, dengan sertifikasi, pendapatannya akan semakin meningkat.

"Kalau gajinya sudah besar, pengembalian pinjaman sertifikasi itu akan sangat mudah. Perbankan tak perlu takut," ungkapnya.

Sebagai jaminan untuk pihak bank, kata Haripinto, dalam skema yang diusulkan DPD saat rapat kerja bersama Kemenenterian Keuangan, BI, dan OJK, pinjaman lunak untuk sertifikasi itu akan diasuransikan.

"Sudah kami (DPD RI) usulkan agar diasuransikan, dan memang mereka (OJK, BI, dan Kemenkeu) juga ingin seperti itu," tutup dia.

Editor: Dodo