Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Limbah Pertamina Tanjunguban Diduga Berumur Puluhan Tahun dan Tersebar di Beberapa Titik
Oleh : Harjo
Sabtu | 02-05-2015 | 18:33 WIB
sistem_pembuangan_limbah_B3_di_Pertamina_Tanjunguban_di_duga_asal_buang_berdampak_negatif_terhadap_lingkungan_sekitarnya.jpg Honda-Batam
Limbah minyak milik Pertamina Tanjunguban di Kampung Bugis. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Limbah Pertamina Tanjunguban di Kampung Bugis, Tanjunguban, yang diduga dibuang sembarang diperkirakan sudah berumur puluhan tahun dan baru saat ini akan dibersihkan karena volumenya sudah mencapai ribuan ton.

"Temuan limbah di dalam areal Pertamina Tanjunguban bisa jadi hanya salah satu titik dan masih banyak titik lainnya. Karena, adanya limbah yang tersebut diketahui setelah dibongkar untuk diangkat oleh para pekerjanya," ungkap Sahat Simanjuntak, tokoh masyarakat Bintan Utara, kepada BATAMTODAY.COM, Sabtu (2/5/2015).

Sahat menyebutkan, permasalahan limbah yang mulai terkuak tersebut dinilai buah dari perilaku manajemen Pertamina yang terkesan menyepelekan dampak dari limbah sehingga masalah pembuangan limbah minyak hitam tidak memikirkan dampak jangka panjang. Sehingga saat limbah akan dibuang baru diketahui ternyata limbah yang buang selama ini sudah mulai meresap dan menembus tempat pembuangan limbah yang disediakan.

"Kalau memang sistem pembuangan limbah baik, minyak atau limbah tidak akan hanya terpendam dalam tanah. Secara logika, yang namanya minyak, walaupun sudah mengeras sewaktu akan mencair dan meresap, bahkan bisa menembus areal lain. Apalagi posisi areal Pertamina memang tidak ajauh dari pemukiman dan pantai," kata Sahat yang juga mantan karyawan Pertamina Tanjunguban ini.

Menurutnya, sudah waktunya aparat penegak hukum melakukan penyelidikan. Karena, bisa jadi seluruh areal Pertamina sudah dikepung oleh limbah minyak yang kesannya selalu disembunyikan.

"Informasi yang kita terima, justru di areal Pertamina banyak titik tempat pembuangan limbah minyak yang sudah mengeras. Bahkan, ada areal lahan yang justru sudah susah di tumbuhi oleh pepohonan. Bahkan sebagain pepohonan yang ada jadi mati," imbuhnya.

Sebelumnya, Dady Supriadi, Personalia Pertamina Tanjunguban, mengaku sudah melakukan pengecekan ke lapangan sejak mendapatkan informasi tersebut. Dia pun membenarkan adanya limbah tersebut. Namun, menurutnya limbah tersebut hingga saat ini masih dalam proses untuk dibawa keluar dari areal Pertamina. (*)

Editor: Roelan