Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Banjir Jalan Pemuda Menghadang, Petugas Dishub Menghilang
Oleh : Habibi
Selasa | 28-04-2015 | 16:45 WIB
dorong angkot kebanjiran.jpg Honda-Batam
Siswa SMAN 4 Tanjungpinang sedang mendorong angkot yang mogok. (Foto: Habibi Kasim/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Air yang menggenangi Jalan Pemuda akibat hujan deras beserta petir yang mengguyur Tanjungpinang, Selasa (28/4/2015) siang tadi, juga jadi keluhan pemilik toko di kawasan itu. Saat air menggenang, tidak sedikit kendaraan roda empat yang nekat menerobos banjir dengan kecepatan tinggi sehingga memercikkan air dan sampah hingga ke ke dalam toko.

"Mobil ini arogan. Sudah tau banjir masih saja lewat. Kalau pelan tak masalah, ini laju pula. Air di jalan naik lagi ke toko. Dari polisi atau pemerintah tidak ada mengatur lalu lintas," ujar Jacky, salah satu pemilik toko di Jalan Pemuda kepada BATAMTODAY.COM, setelah sebuah mobil melintasi jalan tersebut.

Pantauan di lokasi, Jalan Pemuda itu kerap dilalui kendaraan meski digenangi air setinggi lutut orang dewasa. Alhasil, air memang kembali naik ke pertokoan dan bahkan hingga mengenai pejalan kaki yang sedang mengarungi air.

Selain itu memang tidak ada aparatur pemerintah yang turun, khususnya Dinas Perhubungan yang dikatakan warga seharusnya mengatur lalu lintas karena kawasan tersebut kebanjiran. Padahal, biasanya saban hari ada sejumlah petugas Dishubkominfo Tanjungpinang yang berjaga di pos yang terletak di Jalan Pemuda.

"Setidaknya jangan dikasih lewat dulu karena sedang banjir. Carikan jalan alternatif. Pengendara mana mau tau kalau tidak ada yang mencegah. Tadi hampir saja ada yang tabrakan, mobil dari belakang laju, angkot di depan sedang melintas malah mogok. Untung cepat ngerem," ujar Jacky.

Namun, ada pemandangan menarik yang terjadi. Siswa SMAN 4 Tanjungpinang yang sekolahnya juga direndam air, menjadi penolong bagi kendaraan yang mogok di kawasan tersebut. Di saat teman-teman mereka memilih untuk pulang, para siswa ini malah hujan-hujanan dan membantu mendorong kendaraan yang mogok.

"Suntuk, Bang, jadi mandi hujan. Sda kendaraan yang mogok kami bantu dorong," ujar salah seorang siswa tersebut. (*)

Editor: Roelan