Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polres Karimun Gandeng Tokoh Agama untuk Optimalkan Tertib Lalu Lintas
Oleh : Khoiruddin Nasution
Sabtu | 25-04-2015 | 08:47 WIB
razia_di_batam.jpg Honda-Batam
Seorang Polwan memeriksa kelengkapan surat-surat pengendara. (foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Kepolisian Resor Karimun akan menggandeng tokoh agama guna pengoptimalan tertib berlalu lintas. Hal itu direncanakan setelah didapati tingginya angka pelanggaran dalam berlalu lintas.

"Perlu adanya pendekatan dari tokoh agama. Dengan harapan bisa mengubah unsur maupun citra masyarakat untuk lebih tertib lagi di jalan raya. Begitu juga disiplin saat membawa kendaraan,'' ujar Kasatlantas Polres Karimun, AKP Putu Bayu Pati, kepada BATAMTODAY.COM, Jumat (24/4/2015) di Mapolres Karimun.

Menurutnya, Satlantas Polres Karimun telah mencoba memberi teguran, baik secara simpatik, penilangan, hingga turun langsung ke lapangan menertibkan lalu lintas. Namun setelah dilakukan evaluasi, hasilnya masih belum maksimal.

Dia mencontohkan dari hasil Operasi Simpatik yang dilakukan beberapa waktu lalu di depan Mapolres Karimun yang bertujuan mewujudkan kamseltibcarlantas yang baik kepada masyarakat, agar menaati segala peraturan berlalu lintas, dan melengkapi persyaratan membawa kendaraan. Namun dari hasil operasi  tersebut, terjaring sebanyak 39 unit sepeda motor.

"Empat pengendara tidak bisa menunjukan SIM, empatnya lagi tidak bisa menunjukan STNK. Kemudian sisanya dikenakan teguran simpatik," terangnya.

Padahal katanya lagi, operasi itu lebih memfokuskan kepada pembenahan penertiban internal, yang mengedepankan pada unit pelayanan publik yakni pada pos-pos polisi di jalan umum, unit pelayanan SIM, STNK, BPKB dan penanganan lakalantas serta memberdayakan fungsi dikmas lantas secara optimal.

Dikatakan, Operasi Simpatik itu berbeda dengan sebelumnya. Secara terstrukur dan kelembagaan akan disesuaikan dengan kegiatan satgas-satgas yang sudah tercantum sesuai dengan rencana operasi.

"Kehadiran polantas di tengah masyarakat sebagai tempat bertanya. Sehingga setiap anggota perlu pengayaan ilmu yang wajib dimiliki oleh setiap anggota polantas, sebagai bekal dalam tugas keamanan keselamatan dan ketertiban masyarakat," paparnya. (*)

Editor: Roelan