Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Peringati Hari Bumi, Mapala UMRAH Bagikan Bibit Pohon ke Warga
Oleh : Habibi
Rabu | 22-04-2015 | 19:39 WIB
mapala_UMRAH.jpg Honda-Batam
Salah satu anggota Mapala UMRAH mengecat tubuhnya sembari membagikan bibit pohon kepada warga. (Foto: Habibi Kasim/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) membagi-bagikan bibit pohon kepada warga Tanjungpinang di bundaran Jalan Ahmad Yani (simpang Pamedan). Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memperingati hari bumi internasional yang diperingati pada hari ini, Rabu (22/4/2015).

Ketua pelaksana kegiatan, Indra Kurniawan, saat ditemui dilokasi, mengatakan bahwa aksi mereka tersebut bertujuan untuk menyadarkan masyarakat dan pemerintah tentang pentingnya menjaga keasrian Kota Tanjungpinang ini. Hal itu karena, bumi yang dipijak bukan saja milik manusia di era ini, melainkan untuk anak cucu di masa depan kelak.

"Sebenarnya ini manajemen tugas saja. Kita di era ini bertugas menjaga bumi untuk mereka yang hidup di masa depan, dan begitu seterusnya. Tapi sayang, hampir 70 persen masyarakat sangat acuh terhadap keasrian lingkungannya sendiri. Padahal itu juga menyangkut tentang kesehatan kita bersama," kata mahasiswa Fakultas Ilmu Ekonomi ini.

Pemerintah pun tidak luput dari perhatian para mahasiswa pencinta alam ini. Indra dan rekan-rekannya menegaskan bahwa mereka mendesak pemerintah agar segera mereklamasi lahan eks-tambang untuk penghijauan Kota Tanjungpinang.

"Kita mendesak pemerintah agar secepatnya mereklamasi agar ada penopang untuk kestabilan sirkulasi alam di Tanjungpinang. Jangan hanya memikirkan membangun dan membangun, tapi perhatikan juga alam di Tanjungpinang ini," ujar Indra.

Hal itu juga tampak dari permintaan bantuan oleh mahasiswa kepada Dinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Riau yang dinilai kurang perhatian. Pasalnya, mahasiswa meminta 500 bibit tanaman, namun hanya terealisasi 150 bibit.

"Ya namanya kita minta bantu, terima sajalah. Masyarakat saja yang tahu dan beri penilaian," tutur Indra.

Indra mengaku pesimis masyarakat dapat mengerti tentang pentingnya penghijauan dengan sikap masyarakat yang dinilai masih acuh tak acuh terhadap lingkungan sendiri. "Untuk itu, di hari bumi ini, dan masyarakat yang lewat melihat aksi kami, dan juga mereka yang telah mendapatkan pohon dari kami, semoga timbul kesadaran,  sehingga kedepan bisa menjaga lingkungan Kota Tanjungpinang agar lebih hijau dan asri," harapnya. (*)

Editor: Roelan