Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mengenal Lebih Jauh Pramuwisata Lokal Batam
Oleh : Redaksi
Rabu | 22-04-2015 | 11:29 WIB

Oleh: Man Occor*

KEGIATAN perjalanan wisata (tour) saat ini sudah menjadi satu kebutuhan manusia untuk bereksplorasi ataupun untuk sekedar melepaskan kejenuhan (rekreasi) dari kegiatan rutin sehari-hari.

Hal ini terbukti dari semakin menjamurnya biro-biro perjalanan yang menawarkan berbagai macam paket perjalanan wisata.

Dalam perjalanan wisata secara group maupun perorangan, ketika mengunjungi satu destinasi yang baru tentu saja membutuhkan jasa pemandu wisata (pramuwisata) untuk dapat menunjukkan serta menjelaskan secara tepat objek-objek yang dikunjungi.

Sama halnya ketika orang datang ke Batam dengan tujuan wisata (turis), mereka membutuhkan jasa pramuwisata lokal Batam agar memperoleh informasi yang cukup dan terbaru tentang objek-objek yang akan dikunjungi.

Yang dimaksud dengan pramuwisata lokal (local guide) Batam adalah seseorang yang memiliki status sebagai penduduk Batam, yang menjadi tenaga kerja profesional dalam hal kepemanduan wisata, dan telah melalui beberapa tahapan proses, antara lain: pelatihan, standarisasi, sertifikasi, dan lisensi yang dikeluarkan oleh pemerintah sesuai dengan spesifikasi bahasa yang dimiliki.

Hal ini berlaku secara global dimanapun, serta sesuai dengan yang diamanatkan oleh UU nomor10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan pasal 53 ayat 1-3.

Pemerintah dalam hal ini satu-satunya lembaga yang berhak memberikan lisensi kepemanduan wisata mestinya harus lebih selektif untuk memberikan lisensi serta mewajibkan agar semua pramuwisata memiliki lisensi untuk dapat menjamin kualitas setiap penyelenggaraan tour.

Pemerintah juga harus lebih ketat dalam hal pengawasan penggunaan lisensi pramuwisata, dan senantiasa memberikan pembinaan melalui pelatihan-pelatihan yang tepat, karena ini menyangkut masa depan kepariwisataan pada umumnya.

Profesionalisme pramuwisata lokal Batam menjadi garda terdepan dalam setiap penyelenggaraan tour, karena ketika menjalankan fungsinya, pramuwisata akan berinteraksi secara langsung dengan para wisatawan yang mengunjungi Batam.

Pramuwisata bertanggungjawab penuh dalam segala bentuk pelayanan jasa, termasuk pelayanan jasa informasi, dalam hal ini berperan sebagai duta kecil sehingga sangat berpengaruh dalam menciptakan kesan (image) tentang Batam.

Pramuwisata dituntut tidak hanya dapat menguasai satu atau lebih spesifikasi bahasa dan pengetahuan umum, tetapi yang juga adalah bagaimana seorang pramuwisata dapat menguasai berbagai informasi tentang lokal daerah terutama mengenai tradisi-tradisi dan sejarahnya, serta memiliki kejujuran dan keramahtamahan yang memadai.

Oleh karena itu setiap penyelenggaraan tour di Batam agar diwajibkan untuk menggunakan pramuwisata lokal (local guide).

Peran pramuwisata lokal menjadi sangat strategis dan unik, serta tidak dapat digantikan oleh pramuwisata lain, walaupun saat ini dalam hal penguasaan data dan informasi dapat diperoleh dengan mudah dari berbagai macam media literatur, tetapi muatan kearifan-kearifan lokal hanya boleh disuguhkan oleh pramuwisata lokal.

Pramuwisata lokal juga adalah salah satu stakeholder kepariwisataan daerah yang sangat penting dan seharusnya menjadi partner pemerintah daerah maupun stake holder swasta lainnya dalam hal pengembangan kepariwisataan daerah, karena pramuwisata lokal sangat memahami tentang apa yang dibutuhkankan oleh wisatawan pada setiap perjalanan wisata, sebagai bahan referensi untuk dapat berinovasi di masa depan.

Oleh karena itu, profesi ini selayaknya mendapatkan proteksi melalui Peraturan Daerah (Perda), dan pemerintah harus memberlakukan sanksi terhadap setiap penyelenggaraan tour di Batam yang tidak menggunakan pramuwisata lokal. Hal ini bertujuan agar setiap wisatawan yang berkunjung ke Batam dapat memperoleh pelayanan yang prima sesuai dengan yang diharapkan.

Ada beberapa daerah di Indonesia yang telah lama memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang pramuwisata, seperti Bali dan Jawa Tengah, bahkan pemerintah negara tetangga Singapura memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pramuwisata dengan memberikan pendidikan dan pelatihan-pelatihan yang sangat memadai.

Padahal untuk arus kunjungan wisata, Batam menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia, jadi sangat disayangkan bahwa penyelenggaran tour di Batam masih belum terkelola secara maksimal.

Mari kita benahi secara profesional, untuk masa depan kepariwisataan Batam yang lebih cerah dan menjanjikan.

*) Penulis adalah pegiat pariwisata Batam dan tinggal di Baloi Kolam