Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jadikan Keberagaman sebagai Kebanggaan Indonesia
Oleh : Hadli
Jum'at | 17-04-2015 | 09:06 WIB
Hardi-Hood3.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Hardi Selamat Hood.

BATAMTODAY.COM, Batam - Anggota DPD RI asal Provinsi Kepulauan, Hardi Selamat Hood menyatakan bahwa keberagaman budaya serta etnis harus dilihat sebagai kekayaan nasional yang dapat menjadi kebanggaan 

"Bangsa Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya. Beberapa aspek keberagaman budaya Indonesia antara lain suku, bahasa, agama dan kepercayaan, serta kesenian. Kekayaan budaya ini merupakan daya tarik tersendiri dan potensi yang besar untuk pariwisata serta bahan kajian bagi banyak ilmuwan untuk memperluas pengetahuan dan wawasa," terang Hardi dalam Acara Sosialisasi 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di auditorium kampus Ibnu Sina Batam, belum lama ini.

Menurutnya, selama ini tidak sedikit dari kita menggunakan perbedaan etnis dan budaya sebagai sudut pandang dalam pergaulan sosial dan politik. Namun, sambungnya lagi, Penilaian ini akan menjadi negatif jika dalam mindset sudah terbangun stereotip tertentu bahwa etnis tertentu lebih baik dari etnis lainya. 

Menurut Hardi, mindset perlu diubah agar keberagaman etnis dan budaya (multikultural) dapat dilihat sebagai kekayaaan. Dalam asas multikulturalisme, kata Hardi lagi, ada kesadaran bahwa bangsa itu tidak tunggal, tetapi terdiri atas sekian banyak komponen yang berbeda. 

"Multikulturalisme menekankan prinsip tidak ada kebudayaan yang tinggi dan tidak ada kebudayaan yang rendah di antara keragaman budaya tersebut. Semua kebudayaan pada prinsipnya sama-sama ada dan karena itu harus diperlakukan dalam konteks duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi," tambahnya lagi sembari menjelaskan bahwa asas itulah yang diambil oleh Indonesia, yang kemudian dirumuskan dalam semboyan yaitu Bhinneka Tunggal Ika.

Menurut mantan ketua KPUD Batam ini, keanekaragaman yang ada di bangsa ini bisa menjadi sumber harmoni, namun pada sisi yang lain juga bisa menjadi sumber konflik dan 
disintegrasi bangsa.

Karena itu Hardi berpendapat sangat penting untuk mengelola keanekaragaman tersebut melalui pendekatan kebudayaan dan sejarah kebangsaan. sebab struktur dasar masyarakat bangsa ini adalah apa yang lahir dari rahim budaya dan tradisinya sendiri, bukan apa yang datang dari luar (Barat dan Timur Tengah).

Editor: Dodo