Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Proyek 'Crowdfunding' di Tasmania Selamatkan Burung Langka
Oleh : Redaksi
Kamis | 09-04-2015 | 12:27 WIB
Spotted_Pardalote.jpg Honda-Batam
Pardalote, salah satu spesies burung di Tasmania yang hampir punah. (Foto: bird.net.au)

BATAMTODAY.COM - Seorang ahli biologi, seorang profesor, seorang peneliti dan seorang kartunis berhasil mengumpuilkan dana cukup banyak guna menyelamatkan tiga burung asal Tasmania yang hampir punah. Mereka menggalang dana lewat proyek crowdfund.

Crowdfund adalah model pencarian dana baru dimana masyarakat banyak diminta menyumbangkan dana dengan informasi disebarkan melalui internet.

Proyek Penyelamatan Possum, Pardalote dan Parrot tersebut sudah berhasil menggalang dana sekitar $ 48 ribu (sekitar Rp 40 juta) dari 800 pendukung hanya dalam waktu tiga hari.

Kebaikan hati para penderma ini di luar dugaan, karena proyek ini sebenarnya hanya berambisi mengumpulkan dana sekitar $ 40 ribu dalam waktu 2 bulan.

Proyek ini dimaksudkan untuk menyelamatkan burung-burung Tasmania yang terancam punah seperti paradalote, burung beo dengan paruh oranye, dan possum.

Kepala proyek ini Dr Dejan Stojanovic kepada Radio Lokal ABC mengatakan mereka sama sekali tidak menduga bahwa proyek crowdfunding ini akan mendapatkan sambutan luar biasa.

"Begitu banyak yang menyumbang, ada yang $ 5 ada yang $ 500 tanpa embel-embel bahwa mereka akan memenangkan hadiah. Mereka memberikan karena kebaikan hati. Ini hal yang luar biasa." kata Stojanovic.

Dana yang dikumpulkan akan digunakan untuk membeli 1000 kotak sangkar bagi berbagai burung Tasmania tersebut, membeli peralatan lain sehingga mereka bisa memasang sangkar ini di alam liar.

Karena sudah mencapai dana yang dibutuhkan dengan sisa waktu masih 50 hari tersisa, kelompok ini sekarang akan merinci kemana saja uang itu akan dihabiskan.

"Dana 20 ribu tambahan yang kami dapat dari kelebihan rencana semula akan digunakan untuk melindungi pardalote dari nyamuk parasit yang banyak membunuh anak-anak burung itu di sangkarnya." kata Stojanovic.

Proyek ini sekarang juga berambisi untuk bisa mengumpulkan dana $ 100 ribu guna menyelamatkan burung beo paruh oranye yang berada di Southwest National Park di Tasmania.

Sumber: ABC Radio Australia