Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Finalis Lomba Menulis Sejarah Lokal dari Tiga Provinsi Kunjungi Dabosingkep
Oleh : Nurjali
Rabu | 08-04-2015 | 14:32 WIB
finalis lomba menulis sejarah di singkep.jpg Honda-Batam
Wakil Bupati Lingga, Abu Hasyim, foto bersama dengan Camat Singkep, Kepala Disbudpar dan Kepala Kantor BPNB Tanjungpinang. (Foto: Nurjali/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Finalis lomba menulis sejarah lokal dari tiga provinsi mengunjungi Kabupaten Lingga. Para finalis lomba yang diselenggarakan Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya dan Sejarah Tanjungpinang itu disambut langsung Wakil Bupati Lingga, Abu Hasyim, beserta kepala Dinas Pariwisata dan Camat Singkep di ruang pertemuan Hotel Gapura, Singkep, Selasa (8/4/2015) malam.

Abu Hasim sangat mengapresiasi kegiatan lomba ini. Menurutnya, sangat jarang ada kegiatan yang dapat kembali mengangkat sejarah di Dabosingkep untuk dijadikan sesuatu yang sangat bernilai. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan Pemerintah Kabupaten Lingga khususnya Dinas Pariwisata juga dapat mengakomodir kegiatan tersebut untuk dijadikan momentum dalam mendukung program pariwisata di Kabupaten Lingga.

"Kita punya warisan sejarah timah yang sudah dikenal dunia. Dabosingkep merupakan penghasil timah dari sejak zaman Kesultanan Melayu Lingga. Ini merupakan peluang pariwisata untuk menjadikan kota Singkep sebagai peninggalan timah ini sebagai warisan sejarah yang harus diingat oleh generasi berikutnya," papar Abu Hasim.

Sementara itu Kepala Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya dan Sejarah Tanjungpinang, Suarman, mengatakan, para finalis ini berasal dari tiga provinsi di Indonesia dan Provinsi Kepulauan Riau sendiri diwakili oleh Kabupaten Karimun. Sementara peserta dari Bangka Belitung merupakan peserta undangan.

"Adapun peserta yang ikut dalam kegiatan ini merupakan finalis yang terdiri dari Jambi dua orang, Riau dua orang, dan Kepulauan Riau dua orang. Tulisan dari siswa-siswa SLTA ini disaring dari 150 makalah yang masuk oleh panitia, dan diambil enam orang untuk menjadi finalis," jelasnya.

"Para peserta ini terdiri dari para finalis dan juga para pelajar yang ada di Dabosingkep yang jumlah totalnya sekitar 70 orang, dan akan diberikan kegiatan selain lomba karya ilmiah. Nantinya akan ada dialog tentang sejarah timah," imbuhnya.

Saat bercerita tentang berdirinya Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya dan Sejarah Tanjungpinang, tidak terlepas dari sejarah kerajaan Riau Melayu Lingga, yang salah satunya penghasil timah Dabosingkep dan Pulau Penyengat. Sehingga dibuatlah perwakilan kantor Balai Kajian Sejarah Tanjungpinang ini berdiri sebelum Provinsi Kepri berdiri. (*)

Editor: Roelan