Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ketua Menteri Malaka Dijadwalkan Kunjungi Lingga Bulan Depan
Oleh : Nurjali
Selasa | 07-04-2015 | 16:33 WIB
wabup_dan_noor_hayati.jpg Honda-Batam
Wakil Bupati Lingga, Abu Hasim, saat menerima cinderamata dari Profesor Noor Hayati. (Foto: Nurjali/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Ketua Menteri Malaka, Insinyur Haji Idris Ahmad bin Haji Haron, dijadwalkan akan mengunjungi Kabupaten Lingga pada bulan depan. Kunjungan dalam rangka kegiatan sosial khitanan massal dan operasi bibir sumbing di RSUD Dabo dan beberapa lokasi lainnya itu bertujuan untuk mempererat hubungan antara Malaka dan Singkep.

Rencana itu mengemuka dalam rapat bersama SKPD yang dipimpin Wakil Bupati Lingga, Abu Hasim, Selasa (7/4/2015). Hasim mengatakan, kegiatan sosial tersebut merupakan wujud kepedulian dari negara bagian di Malaysia itu kepada sesama masyarakat serumpun melalui organisasi Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) dan Majelis Gabungan Belia Malaysia (MGBM) yang bekerja sama dengan DMDI Kabupaten Lingga.

"Rapat hari ini kita lakukan persiapan untuk menunjang kegiatan mereka nanti yang akan dilaksanakan pada bulan Mei mendatang, karena yang akan datang adalah para pejabat penting dari negeri Malaka," kata Hasim.

Sementara itu Profesor Dr Noor Hayati, pakar bedah dari Hospital University Saint Malaysia yang menjadi perwakilan dari Malaka untuk meninjau langsung kesiapan pelaksanaan kegiatan sosial tersebut, menyampaikan, kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian masyarakat Malaka yang sangat memiliki kemiripan dengan masyarakat Lingga. Bahkan tidak sedikit warga di Malaka yang memiliki hubungan kekeluargaan dengan warga Lingga.

"Pergi ke Singkep atau Lingga ini mengingat kami tentang Malaka dua puluh tahun silam. Untuk itu kegiatan ini sebagai wujud kepedulian kami dari Malaka. Sekarang, negeri Malaka jauh berkembang. Kami berharap Lingga dan Singkep ini juga sama dengan Malaka," ujar Noor Hayati.

"Di Malaka orang sering berpantun sebut Gunung Daek bercabang tige, Pulau Pandan jauh di mate. Kite kire itu hanya sebuah cerita rakyat, tapi di Lingga ini pulau itu dan gunung itu memang betul adenye," katanya dengan akses khas Malaysia sambil terharu.

Dia menjelaskan, sebelumnya kegiatan ini juga pernah dilaksanakan pada 2009 lalu. Saat itu hampir 27 orang anak yang mengalami cacat bibir sumbing dioperasi oleh DMDI dan MGBM Malaysia yang bekerja sama dengan DMDI Kabupaten Lingga. Kegiatan bulan Mai nanti pun diharapkan mampu memberikan kontribusi besar bagi masyarakat Lingga karna selain bakti sosial kegiatan rutin setiap tahun kunjungan pelajar Malaysia ke Lingga juga sering dilaksanakan.

"Kegiatan ini merupakan kegiatan sosial yang sudah diagendakan hampir setiap tahun, dan tahun depan rencananya saya akan membawa DMDI dan MGBM ini ke Kalimantan untuk berkunjung ke masyarakat Melayu di sana," kata Abdul Gani Atan Leman, anggota DPRD Lingga.

Gani mengatakan, dirinya selama ini sangat aktif menjadi jalur penghubung antara Malaka dengan beberapa daerah di Indonesia, khususnya daerah Melayu. Namun, sebagai anggota parlemen di DPRD Lingga dan juga ketua DMDI Di Lingga, kegiatan ini banyak difokuskan di Kabupaten Lingga, khususnya Dabosingkep.

Selain itu masyarakat Malaka sangat ingin berwisata di Lingga karena kehidupan sosial dan lingkungan di Lingga saat ini membuat mereka dapat bernostalgia mengingat kampung halaman mereka yang saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat.

"Di Malaka sekarang sudah susah mencari desa dan wilayah yang asri seperti di Lingga. Padahal dulunya kondisi lingkungan dan masyarakat mereka hampir sama dengan di Lingga. Dan yang tertinggal di Malaka saat ini hanyalah bahasa khas Melayu, tapi kalau daerah sudah jauh berkembang," katanya.

Selain Wakil Bupati Lingga, ketua rombongan Abdul Hakim dan Ketua MGBM Malaysia, Encik Razak, juga hadir dalam pertemuan tersebut. Sementara dari Pemerintah Kabupaten Lingga sendiri dihadiri Camat Singkep, Kisanjaya; Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga, Ignatius Lutti; dan Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lingga, Junaidi Adjam, serta beberapa kepala desa dan lurah se-Lingga. (*)

Editor: Roelan