Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ketua DPC Gema Minang Bantah Jenazah Kepala Tinggal Tengkorak Bernama Anton
Oleh : Irwan Hirzal
Senin | 06-04-2015 | 14:21 WIB
mayat_pria_tengkorak_belakangpadang.jpg Honda-Batam
Mayat pria yang ditemukan di Pantai Melawan, Belakangpadang. (Foto: ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ketua DPC Gema Minang, Kecamatan Sekupang, Akmal Chaniago, membantah jika jenazah dengan kepala tinggal tengkorang itu bernama Anton (30), warga Seipimping, Sumatera Barat, seperti yang dikatakan polisi berdasarkan penemuan KTP dalam dompet di saku celana belakang bagian kanan jenazah. (Baca: Mayat Kepala Tinggal Tengkorak Bernama Anton Asal Sumatera Barat).

"Anton warga warga Seipimping, Padang Gelugur, Sumatra Barat itu masih ada. Sekarang dia berada di Pulau Rupat, Dumai, Pekanbaru," ujar Akmal saat dihubungi, Senin (6/4/2015).

Akmal mengaku dirinya telah berkordinasi dengan Babinsa Seipimping untuk memastikan keberadaan Anton lantaran orang yang bersangkutan telah membuat surat kehilangan KTP dua pekan yang lalu.

"Kata Babinsa, dia buat laporan kehilangan dua minggu yang lalu," ujarnya. 

Namun demikian Akmal mengaku belum bisa menghubungi langsung keluarga maupun Anton yang bekerja di salah satu perusahaan alat berat di Dumai. "Saya sendiri juga belum dapat menghubungi Anton atau keluarganya mengenai kejadian ini," katanya.

Kapolsek Belakangpadang, AKP Edy Wiyanto, mengaku belum bisa memastikan apakah itu benar-benar jenazah Anton atau bukan. Sesuai penyelidikan sementara yang ditemukan di dompet mayat itu bernama Anton.

"Karena kepalanya tinggal tengkorak, jadi sudah tidak bisa dikenal sesuai KTP yang ditemukan. Tapi kita mencoba menghubungi yang memiliki KTP yang disebut-sebut ketua DPC Gema Minang," kata Edy

Saat disinggung mengenai otopsi dalam yang belum dilakukan, Edy mengatakan masih berkoordinasi dengan Kapolresta Barelang, Kombes Pol Asep Safrudin. "Belum tahu kapan mau dilakukan otopsi. Saya masih koordinasi. Yang jelas, visum luar sudah dilakukan. Hasilnya tidak ada tanda-tanda kekerasan," pungkasnya. (*)

Editor: Roelan