Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Cara DKP Batam Kelola Sampah Sekaligus 'Menyulap' Jadi Rupiah
Oleh : Irwan Hirzal
Kamis | 02-04-2015 | 13:21 WIB
sampah_tpa_punggur.jpg Honda-Batam
Botol-botol plastik yang dijual ke bank sampah. (Foto: Irwan Hirzal/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Mengurusi sampah bukan persoalan mudah. Tapi Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Batam punya cara untuk mengurangi beban kerjanya, yakni dengan mendirikan "bank sampah" pada April 2014 lalu. Malah, bank sampah yang sudah ada 80 unit anggotanya di 12 kecamatan itu bisa 'menyulap' limbah itu menjadi rupiah.

"Sekarang sudah ada 80 unit anggota bank sampah yang berkontribusi untuk mengurangi sampah rumah tangga sejak didirikan pada April 2014 lalu," ujar Yudi Admaji, Kabid Kebersihan DKP Batam, kepada BATAMTODAY.COM, belum lama ini.

Dia menjelaskan, bank-bank sampah ini membantu tugas DKP untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Punggur. Selain itu juga mengubah cara pandang serta perilaku masyarakat terhadap sampah agar tidak membuang sampah di luar tempat penampungan sampah sehingga mewujukan Kota Batam yang bersih, indah, nyaman, dan asri.

Dia menambahkan, limbah-limbah yang sebelumnya dibuang begitu saja seperti botol, besi, almunium, plastik, dan kardus, bisa dijual ke bank sampah. Pengelolanya dari berbagai kalangan, baik instansi pemerintah, majelis taklim, koperasi, ataupun perumahan. "Apalagi dari anggota bank sampah ini dari kalangan sekolah," terangnya.

Dengan demikian, katanya, bank sampah ini juga mengajarkan warga untuk menabung. "Bank sampah kita ini dalam bentuk tabungan, bisa dicairkan satu hari sebelum diambil. Tapi kebanyakan anggota menabung sampah, dan setahun baru uangnya diambil," jelasnya.

Sampah-sampah ini bisa dijemput ke lokasi. DKP sendiri, kata Yudi, menyiagakan lima orang satgas dan dua unit truk. Bahkan proses pengambilanya tidak dipungut biaya.

"Pengambilannya ketika mereka para warga bertemu dan mengumpulkan masing-masing sampahnya. Kita langsung jemput tanpa dipungut biaya," terang Yudi. (*)

Editor: Roelan