Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lima Gedung Perusahaan Terbakar di Komplek Walakaka Batam Center
Oleh : Ahmad Romadi
Jum'at | 27-03-2015 | 22:40 WIB
gedung lima perusahaan terbakar.JPG Honda-Batam
Gedung di Komplek Walakaka Batam Center yang terbakar. (Foto: Gokli Nainggolan/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Lima gedung perusahaan di Komplek Walakaka, Batam Center, terbakar pada Jumat (27/3/2015) malam. Penyebabnya belum diketahui, namun kobaran api dan suara ledakan membuat warga sekitar geger.

Informasi yang didapat, kobaran api awalnya muncul dari gedung nomor dua dari pintu pertama masuk komplek itu. Warga sekitar seketika melihat kobaran api yang tiba-tiba muncul di bagian lantai dua.

"Pertama api muncul di gedung nomor dua. Apinya sudah membara membakar pintu rooling door," kata Echo, salah satu warga yang melihat peristiwa itu.

Tak lama setelah gedung nomor dua itu terbakar, lanjutnya, api pun merembet ke dua gedung lain sisi kanan kiri. Kepulan asap tebal kian menyelimuti ke tiga gedung tersebut.

"Tak lama setelah asap tebal muncul, terdengar suara ledakan keras dan api langsung membumbung ke atas," jelasnya.

Menurutnya, peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. Echo dan beberapa rekannya yang sedang duduk di warung tak jauh dari lokasi mendengar teriakan api.

Tak lama setelah teriakan api, sambung Echo, mereka langsung menghampiri lokasi kejadian. Ternyata api pun sudah berkobar dan merambat ke beberapa gedung lain. "Awalnya anak-anak teriak api! Kami hampiri ternyata api itu sudah membara di gedung nomor dua," kata dia.

Kobaran yang sempat membara di lima gedung perusahaan itu berhasil ditaklukkan sekitar pukul 21.30 WIB. Sampai dengan pukul 22.30 WIB, petugas Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PBK) Pemerintah Kota dan BP Batam masih melakukan penyisiran.

Belakangan didapat informasi, empat dari lima gedung yang terbakar disebut milik PT Hayasi Indo Dinamika, dan satu gedung lain milik PT Makmur Utama Raya. Sampai malam ini belum diketahui berapa kerugian yang dialami para pemilik perusahaan itu. (*)

Editor: Roelan