Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Anggota DPRD Batam Ini Sebut Beras Ilegal di Gudangnya Milik Taipan Berinisial A
Oleh : Gokli Nainggolan
Rabu | 25-03-2015 | 08:50 WIB
firman_ucok_tambusai.jpg Honda-Batam
Firman Ucok Tambusai. (Foto: Gokli Nainggolan/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Belasan ton beras impor ilegal asal Thailand yang ditimbun di salah satu gudang daerah Bengkong Dalam, kian menambah persoalan. Pemilik gudang, Firman Ucok Tambusai, anggota DPRD Kota Batam, yang juga sempat mengaku sebagi pemilik beras ilegal itu, belakangan berkilah.

Ditemui di gedung DPRD Batam, Selasa (24/3/2015) sore, Firman mengatakan belasan ton beras ilegal yang ditimbun digudang tersebut bukan miliknya melainkan milik seorang pengusaha Tionghoa berinisal A. Bahkan, dia membantah sempat mengakui beras tersebut miliknya ke beberapa pewarta yang dia temui bersama seorang anggota DPRD Batam lainnya di Mega Mall, Batam Center, beberapa waktu lalu. (Baca: Timbun Beras Ilegal, Anggota DPRD Batam Ini Akui Gudang di Bengkong Dalam Miliknya).

"Bukan saya punya. Itu berapa karung saja kok dititip. A inisialnya, Tionghoa," kata Firman, saat dikonfirmasi siapa pemilik beras ilegal yang ditimbun di gudang miliiknya itu.

Menurut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, gudang tersebut dulunya difungsikan sebagai pabrik plastik. Setelah itu diubah lagi menjadi tempat cucian mobil, dan sekarang menjadi tempat untuk pengecatan mobil. Nah, tempat pengecatan mobil itu juga yang digunakan untuk menimbun beras ilegal tersebut.

"Saya hanya punya bengkel cat mobilnya saja. Beras itu dititipkan. Sudah dua minggu di sana (gudang)," kata mantan kader Partai Hati Nurani Bangsa (Hanura) itu.

Firman menegaskan, tak satu pun warga pribumi yang bisa bermain sembako atau beras di Kota Batam. Menurutnya, warga pribumi kesulitan untuk cari makan di negaranya sendiri (Indonesia).

"Coba kalian cari siapa orang pribumi yang bisa main sembako? Kalau ada, saya bayar, berapa pun. Tak ada itu! Ini semua ulah pemain besar. Percayalah," kata Firman namun tidak menjelaskan siapa pemain besar yang dia maksud.

Setelah penimbunan beras ilegal itu mencuat, sambung Firman, pemiliknya langsung memindahkan beras dari gudang tersebut. Namun, Firman berdalih tidak tahu beras itu dipindah ke mana. (Baca: Wah, Belasan Ton Beras Ilegal di Gudang Milik Anggota DPRD Batam Sudah 'Menghilang').

"Saya suruh dipindahkanlah. Nggak maulah nama saya cacat," katanya beralasan.

Kendati beras impor yang masuk ke Batam disebut ilegal sesuai pernyataan pihak Bea dan Cukai (BC) Batam, menurut Firman sama sekali tak menjadi masalah. Selain tak ada pajak barang masuk ke Batam, negara dan pemerintah juga tidak dirugikan soal impor beras ilegal itu. (Baca: Semua Beras Impor di Batam IIegal dan Maraknya Beras Ilegal di Batam Diduga Manfaatkan Jalur Hijau Ketentuan FTZ).

"Tak salah pula lagi katanya barang ini (beras ilegal). Coba tanya Bea Cukai, yang tidak boleh itu rupanya masuk sini (Kota Batam) granat, senjata api, narkoba. Karena tak ada yang dirugikan, pemerintah tak rugi, negara tak dirugikan. Kan pajak bebas. Itu kata Bea Cukai, lho, bukan kata saya," kata Firman dengan nada tinggi.

Firman menduga, penimbunan beras impor ilegal itu mencuat karena ada orang lain yang iri dengannya. Namun, dia tak bisa memastikan hal itu berkaitan dengan persaingan bisnis atau unsur politik.

"Ada yang iri, itu saya yakin. Saya tak akan jawab. Itu urusannya dengan Allah. Yang saya tak mau itu, anak saya jadi beban," imbuhnya.

Disinggung mengenai taipan berinisial A yang disebut sebagai pemilik beras ilegal itu, Firman menolak memberi tahu. Dia menyuruh agar pewarta yang mencari sendiri kendati dia memastikan kenal dengan inisial A tersebut. "Kalian cari tahu sendirilah," katanya ketus. (*)

Editor: Roelan