Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pimpinan MPR dan DPR RI Sampaikan Duka Cita Wafatnya Lee Kuan Yew
Oleh : Surya
Senin | 23-03-2015 | 19:30 WIB
lee_kuan_yew.jpg Honda-Batam
Lee Kuan Yew.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pimpinan MPR RI dan DPR RI menyampaikan duka yang sangat mendalam bagi rakyat Singapura atas meninggalnya Pemimpin Besar Bangsa Singapura Lee Kuan Yew.

Hal itu disampaikan Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Ketua DPR Setya Novanto di Jakarta, Senin (23/3/2015).

Menurut Zulifli, Bukan hanya bangsa Indonesia, Asean, Asia bahkan dunia internasional kehilangan seorang negarawan. Pada Senin, 23 Maret 2015, Lee Kuan Yew meninggalkan kita untuk selamanya. Lee Kuan Yew adalah Perdana Menteri Singapura dari tahun 1959-1990.

Di bawah Lee Kuan Yew, selama 30 tahun, negara yang berbatasam langsung dengan Indonesia itu berkembang pesat dari negara yang kumuh tak teratur menjadi negara metropolis, rakyat patuh, dan tertib di semua kehidupan.

Menurut Ketua MPR, banyak pelajaran yang bisa kita raih dari kepimpinan Lee Kuan Yew. Singapura negara yang tak memiliki sumber daya alam bisa menghidupi dirinya semua berkat jasa Lee Kuan Yew bagaimana ia membangun manusanya dengan orientasi pada sumber daya manusia.

"Sumber daya manusia itulah yang membuat negara itu seperti magnet bagi bangsa lain untuk datang ke Singapura. Orang datang ke Singapura bukan untuk mencari sumber daya alam namun melihat bagaimana sumber daya manusia yang begitu tertib, disiplin dan tepat waktu," katanya.

Lebih jauh Zulkifli Hasan menjelaskan, selama Lee Kuan Yew memimpin Singapura, hubungan bilateral Indonesia dengan Singapura terjalin dengan baik. Kita tentu berhaap hubungan baik ini bisa terus berjalan bahkan ditingkatkan di semua bidang kehidupan.

Sementara itu Ketua DPR Setya Novanto menyampaikan pidato pembukaan masa sidang III 2014-2015. Di awal pidato, Novanto menyampaikan ucapan belasungkawa atas wafatnya mantan PM Australia dan mantan PM Singapura.

"Kita ucapkan belasungkawa atas wafatnya mantan Perdana Menteri Australia Malcolm Fraser dan mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew tadi pagi," ucap Novanto.

Mantan Perdana Menteri Australia, Malcolm Fraser tutup usia pada Sabtu (20/3/2015) pagi lalu. Malcolm Fraser merupakan mantan Perdana Menteri Australia ke-22.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah juga mengungkapkan rasa duka cita atas wafatnya Lee Kuan Yew. Pria yang wafat di usia ke-91 itu dinilai layak jadi inspirasi.

"Dari Lee Kuan Yew, yang patut jadi pelajaran adalah terkait leadership. Banyak yang kritik dia karena tangan besi. Tapi transformasi Singapura nampak hasilnya," ucap Fahri sebelum rapat paripurna.

Lee Kuan Yew meninggal dunia pada Senin (23/3) dini hari, sekitar pukul 03.18 waktu setempat. Sejak 5 Februari 2015 lalu, ayah dari PM Singapura Lee Hsien Loong menjalani perawatan karena menderita penyakin pneumonia parah

Editor: Dodo