Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pendapatan Kota Batam Tahun Ini Diprediksi Turun
Oleh : Ahmad Romadi
Jum'at | 20-03-2015 | 08:12 WIB
ilustrasi_deflasi.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Batam - Pendapatan Kota Batam pada tahun ini diprediksi bakal menurun dibanding estimasi yang sudah ditargetkan. Salah satunya dana bagi hasil minyak dan gas bumi (migas) Kota Batam pada tahun ini yang diperkirakan menurun menyusul turunnya harga minyak dunia.

Kendati demikian, penurunan ini tak begitu besar karena Batam bukan daerah penghasil migas.

Dana bagi hasil migas Batam tahun ini semula ditargetkan Rp144 miliar. Angka ini mengacu pada perolehan bagi hasil migas pada tahun 2014.

Namun akibat turunnya harga minyak dunia tadi dan setelah konsultasi dengan Kementrian Keuangan, diprediksi realisasinya hanya mencapai 36,5 persen atau sekitar Rp50 miliar.

"Kalau di Batam memang tidak terlalu signifikan karena kita bukan daerah penghasil migas. Tapi kalau di Natuna, Siak, dan Bengkalis, pasti terasa sekali (penurunan) itu," kata Jefridin, Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Batam, Kamis (19/3/2015).

Meskipun tidak terlalu signifikan, dia tetap mengaku khawatir akan berpengaruh pada program pembangunan daerah.

Selain bagi dana bagi hasil migas, di sektor pajak hotel dikatakan juga bakal mengalami penurunan menuyusul adanya surat edaran dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), beberapa waktu lalu.

"Kalau normatifnya biasanya mencapai 16,7 persen, dua bulan terakhir ini angkanya menjadi 15,35 persen," jelasnya.

Begitu pula dari sektor pajak hiburan yang menurutnya belum maksimal. Menurutnya, Perda Pajak Daerah terlalu banyak dispensasi dalam memungut pajak hiburan.

"Perda kita hanya mengatur 15 persen saja, sedangkan UU saja 75 persen. Terus yang menjadi wajib pajak itu kalau omset usahanya di atas Rp10 juta. Kalau di bawah itu kita tidak pungut," terangnya. (*)

Editor: Roelan