Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah 10 Perusahaan Pelaku Pencemaran Terburuk di Australia
Oleh : Redaksi
Kamis | 19-03-2015 | 10:48 WIB
pencemaran_udara.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM - LSM konservasi di Australia menempatkan 10 perusahaan berbasis energi batubara dan pertambangan sebagai pelaku pencemaran terburuk yang memalukan di Australia.

Laporan yang dirilis oleh Yayasan Konservasi Australia (ACF)  menyebutkan 10 perusahaan di Australia yang berbasis energi batubara dan sektor pertambangan bertanggung jawab langsung atas sepertiga dari polusi emisi gas rumah kaca Australia berdasarkan UU Energi Bersih.

Kesepuluh perusahaan itu antara lain, Energi Australia, yang disebut bertanggung jawab atas pengoperasian pembangkit listrik tenaga batubara di Yallourn, Victoria, menempati urutan nomor satu dalam daftar perusahaan pelanggar aturan Energi Bersih terburuk di Australia dengan jumlah kontribusi gas rumah kaca mencapai 20,8 juta ton karbon dioksida.

Polutan terburuk berikutnya adalah Macquarie Generation dan AGL Energy, sementera dari sektor pertambangan Rio Tinto menempati urutan polutan terburuk di posisi keempat.

Secara berurutan perusahaan pelaku pencemaran terburuk lainnya dalam laporan ini adalah GDF Suez Australian Energy, Stanwell Corporation, Alcoa Australia, Origin Energy, CS Energy dan  Woodside Petroleum.
 
"Mereka semua adalah perusahaan energi dan pertambangan, banyak dari perusahaan ini menggantungkan diri pada teknologi usang dan memicu pencemaran untuk mencari keuntungan bagi perusahaan mereka. Tindakan mereka telah membebani biaya iklim yang menjadi tanggung jawab warga Australia," kata Presiden ACF, Geoff Cousins dalam laporan tersebut.
 
"Sementara kebanyakan dari 10 polutan teratas itu telah secara terbuka menyatakan bertanggung jawab atas upaya untuk menekan polusi atau pencemaran emisi gas rumah kaca, namun beberapa dari mereka justru terang-terangan menentang mekanisme penting seperti pajak karbon dan target energi terbarukan," tambah Cousins dalam laporan tersebut.

Cousins juga nengecam sikap Pemerintah Federal Australia terhadap perubahan iklim.

"Kebijakan menghapuskan pajak karbon  yang dilakukan pemerintah sama saja dengan mengesampingkan target pengayaan energi terbarukan dan justru malah melanggengkan target buruk dunia internasional untuk menekan polusi hingga 5 persen dari level polusi 2000 tahun 2020 mendatang,' katanya.

"Ironisnya, pemerintah federal sepertinya lebih memilih mendengarkan masukan dari polutan terbesar dibandingkan rakyat Australia,'

ACF juga mengatakan organisasinya berharap laporan ini akan dapat mengungkapkan ke publik siapa sebenarnya pelaku pencemaran terbesar di Australia dan mengubah perdebatan mengenai produksi energi.

"Emisi dari generasi kelistrikan turun signifikan selama 3 tahun terakhir, namun untuk dapat menekan emisi gas rumah kaca lebih jauh kita lagi-lagi harus mampu melakukan pendekatan bipartisan mengenai kebijakan energi dan iklim agar dapat mengembalikan kredibilitas finansial dari sektor kelistrikan dan memberikan jalan investasi bagi generasi yang baru," kata Asosiasi Pemasok energi Australia dalam pernyataannya.

"Survey dari bank terkemuka dan investor tahun lalu memastikan kalau belum ada kemauan untuk mendukung proyek generasi baru karena adanya kelebihan pasokan yang kronis, dan ketidakstabilan harga sertia kebijakan,"

Sumber: ABC Radio Australia