Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Atap Mushalla Dipasang, Warga Tangki Seribu Senang
Oleh : Dodo
Jum'at | 01-07-2011 | 11:21 WIB
Musholla.gif Honda-Batam

Atap Mushalla Assyahid di Tangki Seribu yang sudah dipasang kembali. (Foto: Deniz Jingleman)

Batam, batamtoday - Setelah melalui proses pembicaraan intensif di Mapolsek Batuampar beberapa waktu lalu, akhirnya pihak pembongkar mushalla Assyahid memasang kembali atap rumah ibadah yang berdiri di kawasan hunian liar padat penduduk, Tangki Seribu.

"Kami menyambut baik dan merasa senang dengan pemasangan atap itu kembali, hal itu menunjukkan itikad baik pembongkar agar tidak terjadi gesekan sosial, terlebih berkait agama," kata Adolf, ketua RW06 Tangki Seribu kepada batamtoday, Jumat, 1 Juli 2011.

Adolf mengatakan pemasangan itu telah dilakukan mulai Kamis sore kemarin tanpa bantuan warga yang memang sebelumnya telah kesal dengan aksi bongkar atap mushalla itu.

Pascaperundingan di Mapolsek Batuampar, lanjut Adolf, warga Tangki Seribu kini tengah mencari kejelasan siapa sebetulnya pemilik lahan yang kini dihuni sekitar 280 kepala keluarga ke BP Batam, otoritas yang mengetahui seluk beluk lahan di Batam.

Menurutnya, warga bisa menerima jika harus disuruh pindah dari lokasi tersebut, jika memang terdapat kejelasan siapa pemilik lahan sebenarnya.

"Kami bersedia direlokasi dan ditata, tapi jangan gusur kami dengan dasar aturan yang tidak jelas," ujar Adolf.

Proses relokasi menurut Adolf juga harus memperhatikan aspek kemanusiaan, jangan asal main gusur.

"Masak, mereka yang mengaku sebagai pemilik lahan hanya memberikan uang sagu hati Rp3 juta saja. Mau kemana kami dengan uang segitu," tukas Adolf.

Prinsipnya, kata dia, warga siap jika dipindah walau harus mengeluarkan biaya sendiri. Adolf juga mengemukakan seharusnya pemilik lahan nantinya juga mempersiapkan lahan baru dan membangunkan warga dengan hunian sederhana.

"Kami siap mencicil per bulan untuk hunian itu," kata Adolf.

Selain itu, Adolf juga meminta pihak-pihak tertentu di lokasi tersebut jangan memprovokasi warga dengan sikap ataupun tindakan, seperti pembongkaran, yang dapat memancing emosi warga.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Selasa, 28 Juni 2011 lalu terjadi pembongkaran terhadap Mushalla Assyahid di Tangki Seribu oleh sekelompok orang yang diduga suruhan PT Buscon Tunas Jaya (BTJ), pihak yang selama ini mengklaim sebagai pemilik lahan.

Aksi pembongkaran yang dilakukan tanpa permisi kepada pengurus RT/RW setempat itu sempat memancing emosi warga, terutama ibu-ibu yang histeris melihat atap mushalla dicopot satu per satu.

Para ibu mengutuk aksi pecopotan atap Rumah Tuhan itu, sekaligus mencoba menghalangi upaya pembongkaran terhadap sebuah gereja yang direncanakan pada keesokan harinya. Gereja Masehi Injili Timor itu berdiri hanya sekitar 15 meter dari mushalla tersebut.