Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lihat Lintasan Menuju Sekolah Berbahaya, Laporkan ke Laman Khusus Kemendikbud!
Oleh : Redaksi
Jum'at | 13-03-2015 | 15:38 WIB
kapal siswa anambas.JPG Honda-Batam
Siswa di Kepulauan Anambas menggunakan pompong untuk menuju ke sekolah. (Foto: Roelan/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah mengajak masyarakat untuk melaporkan jalur atau lintasan yang berisiko bagi keselamatan siswa saat menuju sekolah. Masyarakat bisa melaporkan lintasan menuju sekolah yang rusak itu ke laman sahabat.kemdikbud.go.id, disertai foto dan deskripsinya.

"Laporkan itu! kita membuat website (laman) tanggap lintasan berisiko bagi siswa," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, saat memberikan keterangan pers di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Jumat (13/3/2015).
 
Anies mengatakan, untuk menindaklanjuti hal itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Kementerian Pekerjaan Umum bekerja sama dengan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpupera). Selanjutnya, Kemendikbud dan Kemenpupera akan melakukan verifikasi dan menyiapkan proses pembangunan.

"Nawacita pertama Jokowi-JK adalah negara hadir dan negara melindungi setiap warga negara termasuk melindungi para siswa," kata Anies, seperti dilansir dari laman kementerian.
 
Anies memaparkan, lintasan yang berisiko bagi siswa ini terdapat di seluruh pelosok Indonesia dan mayoritas dilintasi siswa sekolah dasar. Malah, katanya, ada salah satu kabupaten di Indonesia yang memiliki 500 pulau.  "Tempat seperti itu risikonya besar," ujar Anies.
 
Mendikbud menggarisbawahi, orang tua mengantarkan anak-anaknya ke sekolah agar masa depannya lebih cerah. Kalau keselamatannya terganggu, kata dia, maka masa depan cerah itu tinggal mimpi karena mengalami kecelakaan. (Baca: Jembatan Penyeberangan Anak Sekolah Itu Tinggal Sebatang Kayu)

"Jangan bekali anak-anak yang berangkat mencapai masa depan cerah itu dengan risiko keselamatan. Negara harus hadir dan negara harus menghilangkan risiko keselamatan untuk anak-anak," katanya. (*)

Editor: Roelan