Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sani Kenalkan Pulau Penyengat di Muktamar III Parmusi
Oleh : Ahmad Romadi
Kamis | 12-03-2015 | 08:08 WIB
sani_parmusi.jpg Honda-Batam
Ketua Umum Parmusi, Bachtiar Chamsyah, dan Gubernur Kepri, Muhammad Sani, di Muktamar III Parmusi di Batam. (Foto: Ahmad Romadi/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Muhammad Sani, memperkenalkan Pulau Penyengat sebagai salah satu sejarah Melayu serta menjadi budaya Melayu yang ada di Kepulauan Riau. Selain itu Ia juga mengatakan bahasa Melayu merupakan sebagaian sejarah bahasa Indonesia.

"Bahasa Melayu adalah bahasa kita semua," kata Sani saat membuka langsung acara Muktamar III Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi) yang digelar di Asrama Haji, Batam Center, Rabu (10/3/2015).

Sani juga menyampaikan, di Pulau Penyengat akan dibangun Monumen Bahasa. Menurutnya, pulau ini dipilih karena banyak tokoh sastrawan Melayu. Dan itu menjadi sebuah bentuk penghargaan kepada sastrawan Melayu di sana.

Dalam muktamar tersebut juga dihadiri Ketua Umum Parmusi, Bachtiar Chamsyah; Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar VIII Surabaya, M Romahurmuzy; dan Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsuddin.

Sementara Bachtiar dalam sambutannya mengkritik ketidakhadiranya Djan Farid, Ketua Umum PPP hasil Mukamar di Jakarta, karena hubungan PPP dengan Parmusi harus dirawat. "Kesempatan itu tidak datang kedua kalinya, karena itu pemimimpin harus bisa manfaatkan momentum," kata Bachtiar.

Meskipun demikian Bachtiar berharap dengan hadirnya Romahurmuzy dalam pembukaan parmusi tetap bisa menjaga hubungan baik PPP dengan Parmusi. (*)

Editor: Roelan