Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hardi Hood Janji Perjuangkan Nasib Guru Honorer K2
Oleh : Gokli
Selasa | 10-03-2015 | 10:42 WIB
Hardi-Hood3.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ketua Komite III DPD RI, Hardi S Hood.

BATAMTODAY.COM, Batam - Ratusan guru honorer K2 di Batam yang tidak lulus pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) mengadu kepada Ketua Komite III DPD RI, Hardi S Hood. Para guru itu berharap nasib mereka diperjuangkan sampai ke Pemerintah Pusat.

Hardi, senator asal Kepulauan Riau itu mengaku persoalan yang dihadapi guru honorer K2 di Batam juga terjadi di daerah lain. Memang, lanjutnya, ada sebagian yang diangkat sebagai CPNS karena faktor kedekatan dengan pejabat daerah, kendati syarat dan ketentuan belum terpenuhi.

"Persoalan ini terjadi hampir di semua daerah. Banyak yang sudah memenuhi syarat tetapi tidak diluluskan, sementara yang belum memenuhi syarat lulus," katanya, di Batam Center, kemarin.

Keluhan para guru honorer K2 itu, lanjut Hardi, akan disampaikan dalam rapat koordinasi Komite III DPD RI bersama Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB). Ia dan senator lain yang duduk di Komite III akan memperjuangkan pengangkatan guru honorer K2 itu menjadi CPNS.

Dalam masa reses ini, tambah Hardi, keluhan guru honorer K2 akan lebih didalami. Sebab, pemerintah mengklaim rasio antara guru dengan murid sama, padahal di beberapa sekolah masih terjadi kekurangan tenaga pengajar.

"Khusus untuk K2 perlu didalami. Ada persoalan yang perlu diluruskan," ujarnya. (Baca: Soal Penyelewengan Seleksi Honor K2, Kejari Layangkan Surat ke BKD Batam)

Kedepan, sambung Hardi, Surat Keputusan (SK) pengangkatan guru honorer minimal ditandatangani Kepala Dinas atau sekaligus diteken Kepala Daerah. Sementara yang terjadi saat ini, SK para tenaga pengajar honorer itu masih ditanda tangani setingkat Kepala Sekolah.

"Pengangkataan honorer K2 menjadi CPNS harus dilakukan secara obyektif dan transparan. Tak boleh karena faktor kedekatan dengan Kepala Daerah," tegasnya.

Editor: Dodo