Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah Aplikasi Web Interaktif Pendeteksi Dampak Banjir
Oleh : Redaksi
Senin | 09-03-2015 | 15:53 WIB
screenshot_aplikasi_banjir.jpg Honda-Batam
Tampilan aplikasi.

BATAMTODAY.COM - WORLD Resource Institute (WRI), pekan kemarin mengeluarkan aplikasi web interaktif yang dapat mendeteksi dampak banjir dan sungai yang akan berakibat pada Pendapatan Domestik Bruto (PDB) suatu negara dan kehidupan sosial ekonomi masyarakatnya. Teknologi ini dikembangkan untuk melihat risiko bencana yang diakibatkan oleh perubahan iklim dan kajian lingkungan lainnya dan kedepannya dapat digunakan oleh penentu kebijakan dan swasta untuk mengembangkan proyek yang adaptif dengan perubahan iklim.

Aqueduct Global Flood Analyzer, demikian nama aplikasi ini dikembangkan atas kerja sama WRI dengan empat lembaga riset Belanda; Deltares, The Institute for Environmental Studies of the VU University Amsterdam, Utrecht University dan PBL Netherlands Environmental Assessment Agency.

Aplikasi ini bersifat global sehingga dapat digunakan untuk melihat dari sisi ekologis suatu daerah aliran sungai maupun wilayah administratif berdasarkan region atau negara. Data yang dapat diakses secara gratis ini dapat dipakai untuk menghitung resiko banjir dan dampak sosial-ekonomi bagi warga terdampak.

Menurut data WRI, setidak-tidaknya terdapat 21 juta manusia di seluruh dunia yang terdampak oleh banjir setiap tahunnya. Adapun 15 negara yang masyarakatnya paling tinggi potensi terdampaknya adalah India, Bangladesh, Tiongkok, Vietnam, Pakistan, Indonesia, Mesir, Myanmar, Afghanistan, Nigeria, Brasil, Thailand, Republik Demokrasi Kongo, Irak dan Cambodia.

Sebagai perbandingan di Amerika Serikat, -sebuah negara industri dengan tingkat pendapatan salah satu tertinggi di dunia, terdapat 167 ribu orang yang terkena dampak banjir pertahunnya. Di masa depan, diperkirakan fenomena perubahan iklim akan meningkatkan frekuensi kejadian banjir terutama di wilayah-wilayah rawan kebanjiran.

Di belahan Asia Selatan dan Asia Tenggara banjir diprediksikan akan menjadi potensi kerugian terbesar dibandingkan dengan berbagai tipe bencana alam lainnya. Sebagai contoh di Pakistan, pada tahun 2015 terdapat 715 ribu orang terdampak banjir, diperhitungkan akan meningkat menjadi 2 juta orang pada tahun 2030, limabelas tahun dari sekarang. (*)

Sumber: Mongabay