Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ekspor Naik Drastis 70,12 Persen, Perhiasan Emas Indonesia Pikat Pasar Global
Oleh : Redaksi
Kamis | 05-03-2015 | 09:48 WIB
perhiasan_emas_indonesia.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kate Middleton pernah mengharumkan nama Indonesia. Istri Pangeran William dari Inggris itu menggunakan anting produk homemade dari Indonesia, yang justru menjadi tren di kalangan perempuan di negeri itu.

Ternyata, perhiasan emas dari Indonesia juga memikat pasar global. Dalam rilisnya, Kementerian Perdagangan mencatat, permintaan perhiasan yang terbuat dari logam mulia lainnya ini meningkat dan menyumbang 39,48 persen dari total ekspor perhiasan Indonesia ke dunia dengan nilai USD 1,83 miliar.

Tren ekspor perhiasan Indonesia itu mengalami pertumbuhan drastis sebesar 70,12 persen dalam lima tahun terakhir. "Hong Kong, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), salah satu pasar utama perhiasan kita. Dalam kurun waktu setahun terakhir, ekspor perhiasan kita meningkat 73,4 persen dengan nilai USD 948,6 juta. Nilai ini salah satunya dipicu peningkatan permintaan perhiasan yang terbuat dari logam mulia lainnya sebesar 2.166,46 persen dengan nilai sebesar USD 323,3 juta," tegas Nus Nuzulia Ishak, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), di Jakarta.

Menurutnya, perhiasan telah menjadi komoditas potensial Indonesia. Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal PEN mempromosikan produk perhiasan dengan berpartisipasi dalam Pameran Hong Kong International Jewellery Fair 2015 yang diselenggarakan pada 4-8 Maret 2015 di Hong Kong Convention and Exhibition Centre (HKCEC), Hong Kong, RRT.

Posisi Hong Kong sebagai hub yang menjadi transit beberapa penerbangan internasional menjadi pasar yang sangat potensial. Tak hanya itu, Hong Kong merupakan salah satu pusat mode Asia dengan gaya hidup glamor yang telah diakui dunia. Seluruh merek premium dunia ada di Hong
Kong.

"Pebisnis internasional tak segan melakukan transaksi di sini (Hong Kong). Kondisi ini menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk menarik perhatian buyer yang datang tidak hanya dari Hong
Kong, tapi juga dari seluruh dunia," jelas Nus.

Untuk menarik minat pengunjung, Indonesia membangun paviliun Indonesia dalam lahan seluas
90 meter persegi dengan desain khusus yang mengusung tema "Trade with Remarkable Indonesia". Paviliun tersebut memfasilitasi sepuluh peserta, yakni Nahdi Jewellery (perhiasan perak), SSS Silver (perhiasan perak), Wira’s Silver (perhiasan perak), Letung Silver (shell, stone, accessories), Artistica Jewellery (perhiasan perak), Dian Silver (perhiasan perak), Onie Craft (kerajinan dan perhiasan dari perak), SFG (perhiasan dari batu semi mulia), E.P.A Jewel (perhiasan kalung dan anting), serta Utami Silver (perhiasan perak).
 
Kualitas dan daya saing perhiasan Indonesia rupanya telah diakui dunia. Tak heran salah satu perusahaan yang telah difasilitasi Kemendag mendapat kesempatan diwawancarai penyelenggara pameran dan dipromosikan dalam website panitia.

Pameran Hong Kong International Jewellery Fair merupakan pameran perhiasan internasional terbesar di dunia yang diikuti lebih dari 3.850 peserta dari 53 negara dan dikunjungi oleh lebih dari 74 ribu buyer dari 153 negara dalam area seluas 78.786 meter persegi.

"Partisipasi ini diharapkan dapat menggenjot nilai ekspor, khususnya produk perhiasan, serta memperluas penetrasi pasar ke tingkat global," pungkas Nus. (*)

Editor: Roelan