Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Karimun Diresmikan
Oleh : Khoiruddin Nasution
Rabu | 04-03-2015 | 20:06 WIB
peresmian_gedung_kkp_karimun.jpg Honda-Batam
Peresmian gedung KKP Karimun. (Foto: Khoiruddin Nasution/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen PP dan PL) Kementerian Kesehatan RI meresmikan gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II di Jalan Soekarno Hatta, Poros, Kabupaten Karimun, Rabu (4/3/2015).

Dalam sambutannya, Ditjen PP dan PL Kemenkes RI, Mohamad Subuh, menjelaskan bahwa tugas pokok dan fungsi (tupoksi) KKP sangat penting, karena terkait dengan keselamatan bangsa dan negara melalui pelaksanaan kegiatan mengawal pintu masuk negara. Utamanya dalam mencegah masuknya penyakit berpotensi wabah dan pencemaran radioaktif, serta pencemaran bahan kimia ke Tanah Air. Maka dari itu, kualitas SDM dijajaran KKP hendaknya selalu ditingkatkan.

"Sebagai aparatur sipil negara yang bertugas mengawal pintu masuk negara, jajaran KKP harus tegas, percaya diri, dan beribawa. Meski demikian, tetap santun dan profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," pesannya.

Lebih jauh dikatakan, di Indonesia terdapat sebanyak 49 KKP dengan pegawai 2.615 orang yang bertugas menjaga 1.273 titik masuk orang dari berbagai negara. Selain fungsinya sebagai administrasi, KKP juga mengedepankan fungsi pelayanan.

Bahkan peran strategis KKP yakni mengimplementasikan Intenational Health Regulationsa (IHR) 2005. Hanya saja pemenuhan kapasitas inti IHR, katanya lagi, tidak dapat dilakukan oleh jajaran kesehatan saja, namun perlu didukung seluruh sektor terkait.

"Sektor terkait itu di antaranya pelabuhan, bandar udara yang  dalam melakukan aktifitasnya selalu memperhatikan pengelolaan kesehatan lingkungannya, agar tidak menimbulkan resiko kesehatan masyarakat. Sehingga harus  senantiasa bersih, aman dan nyaman," tegasnya.

Hal senada disampaikan Sekda Kabupaten Karimun, Arif Fadillah. Menurutnya, kerja sama yang terjalin antara KKP bersama pemerintah daerah selama ini berjalan dengan baik. Salah satunya  pada saat musim haji.

"Dengan difungsikannya kantor yang baru ini, pelayanan kekarantinaan kesehatan kepada masyarakat diharapkan semakin meningkat. Baik dalam ketepatan, kecepatan, kualitas dan kejujurannya. Sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal, untuk menjalankan tupoksi dalam cegah tangkal masuknya penyakit dan faktor resiko penyakit dari luar maupun dalam negeri," tuturnya.

Sementara itu Kepala KKP Kelas II Karimun, Sarifuddin Saragih, menjelaskan sejarah singkat sebelum berubah nama menjadi KKP Kelas II Karimun. Menurutnya, berdasarkan SK Menkes No 147/1978, KKP Kelas II Karimun sebelumnya bernama Dinas Kesehatan Pelabuhan Laut (DKPL) yang  berpusat di Tanjungpinang pada tahun 1970.

"Hingga saat ini KKP Kelas II Karimun memiliki pegawai berjumlah 35 orang yang terdiri dari 22 laki-laki dan 13 perempuan, ditambah 10 orang tenaga honorer. Sedangkan wilayah kerjanya, pelabuhan laut Tanjungbatu Kundur, Moro, Meral dan Pasirpanjang," jelasnya.

Dijelaskan, sesuai Permenkes RI No 2348 tahun 2011, KKP mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemilogi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA, pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara serta pelabuhan dan lintas batas darat negara.

"Tugas tersebut sejalan amanah IHR yakni mencegah, melindungi, mengawasi serta memberikan respon terhadap kejadian yang menyebabkan penyebaran penyakit yang mengancam keselamatan kesehatan masyarakat internasional, serta menganggu lalu lintas internasional," tuturnya.

Gedung KKP Kelas II Karimun, katanya lagi, dibangun di atas tanah seluas 4000 meter, dan luas bangunan 900 meter yang terdiri dari 2 lantai dan mulai dikerjakan pada 30 Maret 2013. Kemudian selesai pengerjaannya pada bulan April 2014.

"Biaya yang digunakan dalam pembangunan gedung baru ini sebesar Rp3,48 miliar, ditambah biaya pembangunan pagar sebesar Rp 600 juta. Setelah rampung masa pengerjaannya, maka tanggal 1 September 2014 lalu, sudah mulai dioperasikan," paparnya mengakhiri. (*)

Editor: Roelan