Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wah, Ikan Dijual Tanpa Ditimbang di Tarempa
Oleh : Nursali
Jum'at | 20-02-2015 | 17:46 WIB
Jual Beli Ikan Dipasar Ikan.jpg Honda-Batam
Aktivitas jual beli ikan di pasar ikan Tarempa. (Foto: Nursali/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Jangan kaget jika Anda berbelanja di pasar ikan di Tarempa. Di ibu kota Kabupaten Kepulauan Anambas itu, jual beli ikan tak perlu menggunakan timbangan. Cukup dengan perkiraan.

Beberapa pedagang ikan mengaku banyaknya ikan di perairan kabupaten maritim ini membuat mereka tidak takut rugi menjual ikan tanpa ditimbang terlebih dahulu. Mereka hanya cukup memperkirakan saja jika bobot ikan untuk tiap ekornya apakah sudah mencapai bobot yang diminta pembeli.

Jika bobot ikan tersebut kurang dari bobot yang diperkirakan, maka ikan untuk jenis yang sama akan ditambah lagi. "Dari dulu sudah kayak gini dijual karena saking banyaknyalah ikan di sini. Sudah dari dulu kami jual ikan nggak pakai timbangan. Bahkan sejak dari zaman ayah saya dulu," kata Raizki, pedagang ikan di pasar tradisional Tarempa, kepada BATAMTODAY.COM, Jumat (20/2/2015) siang

Ternyata, pedangang lainnya juga menerapkan cara yang sama. Meskipun bobot ikan yang dibeli akan berlebih atau berkurang, pedagang dan pembeli tak merasa khawatir.

"Makanya, kita jualnya pasti kita lebihkan beberapa ekor jika ikan itu tak cukup sekilo walaupun kadang seekor itu lebih dari sekilo beratnya. Ya tak apalah, Bang," kata Maulan, pedagang lainnya.

Pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kepulauan Anambas pun tak mempermasalahkan "praktik jual beli purba" tersebut yang sudah menjadi tradisi itu.

"Praktik ini juga telah berlangsung jauh sebelum saya lahir," kata Yoel Wijaya, Kasi Perdagangan, Disperindag Kabupaten Kepulauan Anambas, yang mengaku kelahiran tahun 1980.

Menurutnya, praktik jual beli ikan tanpa ditimbang terlebih dahulu hanya diberlakukan di Kabupaten Kepulauan Anambas. Jika ikan tersebut dijual di luar daerah ini, maka alat timbangan diberlakukan untuknya.

"Biasanya agen-agen besar yang membeli ikan dalam jumlah banyak yang akan dijual kembali ke Tanjungpinang," terang Yoel.

Meskipun demikian ia juga mengaku akan mencoba mengarahkan para pedagang ikan untuk menggunakan alat timbangan sebelum melakukan jual beli. Sejauh ini pihaknya hanya melakukan pengarahan secara personal kepada para pelaku usaha tersebut.

"Meskipun sulit, kita coba untuk mengarahkan mereka (pedagang ikan, red) menggunakan alat timbang. Selama ini saya baru mensosialisasikan kepada teman-teman saya saja," tutupya. (*)

Editor: Roelan