Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Haripinto Usulkan BPD se-Indonesia Dilebur dan Bentuk Bank Pembangunan Indonesia
Oleh : Surya
Jum'at | 20-02-2015 | 13:40 WIB
Haripinto-yes2.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Anggota DPD Kepri Haripinto Tanjuwidjaja

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Haripinto Tanuwidjaja mengusulkan pembangunan daerah seluruh Indonesia dilebur menjadi Bank Pembangunan Daerah Indonesia, guna menghadapi persoalan global.

"Bank umum saja mau digabung agar menjadi bank kuat karena rasio ketercukupan modal, apalagi bank pembangunan daerah yang modalnya lebih kecil dari bank umum," kata Haripinto, di Jakarta, Jumat (20/2/2015).

Menurutnya, usulan untuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) sebaiknya dikaji terlebih dahulu karena tidak akan berkembang. Bank Riau Kepri, saja hingga kini tidak ada kemajuan, meskipun mendapatkan deviden para pemegang sahamnya.

"Sebaiknya dikaji dulu kalau mau bikin bank sendiri, karena terus terlanjur setor modal sebaiknya sekarang didelusi saja, paling sahamnya berkurang. Lebih baik pemerintah daerah mendesak dibentuk BPD Indonesia," katanya.

Ia mengatakan, kelemahan BPD di Indonesia, termasuk Bank RiauKepri selama ini adalah sektor bisnisnya tidak jelas, seperti memberikan kredit konsumtif kepada PNS, harusnya memberikan kredit sektor kelautan atau yang bersentuhan langsung dengan  masyarakat.

"Kenapa BPD tidak berkembang, karena memberikan kredit konsumtif, itu jelas salah sasaran. Kalau di Kepri yang berhak mendapat kredit itu ya nelayan agar bisa beli kapal. Intinya memperluas kredit terhadap masyarakat kecil," katanya.

Karena itu, Haripinto menilai agar seluruh BPD di seluruh Indonesia dilebur menjadi satu menjadi Bank Pembangunan Indonesia dengan menjaring sektor-sektor berkaitan dengan masyarakat kecil, bukan lagi memberikan kredit konsumtif.

"Kalau seluruh BPD digabung menjadi BPD Indonesia bisa menjadi DBS (Development Bank Singapura. Selurun daerah memiliki sehingga banknya akan kuat, modalnya banyak. Kalau sekarang mau bersaing dengan Bank-bank di ASEAN kalah, termasuk bank umum kita," kata Senator asal Kepulauan Riau ini.

Editor: Surya