Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dihadiri Wagub Kepri, Perayaan Imlek 2566 di Batam Berlangsung Meriah
Oleh : Ahmad Rohmadi
Kamis | 19-02-2015 | 10:48 WIB
imlek 2566 batam.jpg Honda-Batam
Perayaan tahun baru Imlek 2566 di kawasan Nagoya, Batam. (Foto: Ahmad/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Puncak perayaan malam tahun baru Imlek di Batam berlangsung meriah. Perhelatan yang dipusatkan di depan Hotel Sari Jaya, Nagoya pada Rabu (18/2/2015) malam, dihadiri ribuan warga dari berbagai elemen. Pesta kembang api menjadi puncak perayaan ini.

Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Soerya Respationo bersama dengan istri ikut hadir dalam acara ini.

"Selamat merayakan Tahun Baru Imlek buat warga Tionghoa. Semoga tahun ini menjadi titik awal untuk selalu bersatu jangan sampai ada perpecahan sekecil apapun, karena dengan semangat kebersamaan akan  menjadi sangat baik untuk kedepannya buat kita semu," kata Soerya.

Anggota DPRD Kepri Asmin Patros yang juga dari Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kepri. Menurutnya atas dukungan selama ini, warga Tionghoa di Batam dan Kepri bisa merayakan tahun baru Imlek bersama di setiap tahunnya.

"Beberapa kali kami merayakan pak Wagub selalu hadir, terimakasih atas dukungannya," kata Asmin yang juga politisi Partai Golkar itu.

Dia juga mengatakan bahwa tahun Imlek kali ini dikenal dengan tahun kambing kayu yang artinya menurut warga Tionghoa adalah dalam hidup harus bekerja keras dan pantang menyerah untuk meraih  keberhasilan. Ia mengimbau di tahun ini seluruh warga Tionghoa bisa bersatu dan terus berjuang bersama.

"Tapi tetap hati-hati, karena kayu itu sangat mudah terbakar," pesannya.

Selain Wagub Kepri, pejabat daerah Kepri dan Batam lainya juga ikut hadir bersama, seperti Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak, dan Ketua DPRD Batam Nuryanto, serta beberapa kepala Dinas SKPD Kepri dan Batam.

Tepat pukul 00.00 WIB kemeriahan kembang api dimulai dan hingar bingarnya pun tidak kalah dengan perayaan tahun baru masehi.

Editor: Dodo