Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemkab Anambas Akui Sektor Tangkap Nelayan Lokal Belum Optimal
Oleh : Nursali
Rabu | 18-02-2015 | 09:46 WIB
Yunizar_kadis_dkp_anambas.jpg Honda-Batam
Yunizar, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Anambas. (Foto:ist)

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Kepala Dinas kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan Anambas, Yunizar, mengakui jika saat ini sektor tangkap para nelayan lokal belum optimal. Namun dia membantah bukan berarti Pemkab Anambas setempat tidak berusaha untuk meningkatkan sektor tangkap ini menjadi modern.

"Yaa pelan-pelan kita bantu peralatan tangkap mereka (nelayan, red)," kata Yunizar kepada pewarta di ruangannya, Rabu (18/2/2015) pagi.

Hal itu dikatakan Yunizar menanggapi pernyataan Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia yang menilai Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambasa tidak dapat memanfaatkan ketegasan pemerintah yang telah memerangi praktik illegal fishing di perairannya. Nelayan Anambas masih minim memiliki alat tangkap dan kapal yang memadai.

Yunizar memaparkan, bantuan radio sebanyak 44 unit dan GPS dengan jumlah 88 unit ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah setempat terhadap hasil tangkap nelayan. Sedangkan untuk peningkatan kualitas kapal, DKP perlahan-lahan akan membantu nelayan agar jarak tangkap mampu mengarungi laut Anambas.

"Tentu semua itu tak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi yang jelas sampai hari ini pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas melalui DKP terus berupaya membantu para nelayan," terang Yunizar.

Sebelumnya, Koordinator Nasional DFW-Indonesia, Moh Abdi Suhufan, mengatakan, ketegasan pemerintah memerangi illegal fishing seharusnya dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas. Ketegasan pemerintah tersebut membawa perubahan yang drastis pada keamanan laut dan menurunkan praktik pencurian oleh kapal ikan asing.

"Indikasinya bisa dilihat dari ketiadaan konsep pengembangan perikanan tangkap, program antisipasi untuk percepatan modernisasi dan pembenahan infrastruktur perikanan tangkap seperti armada, alat tangkap, kemampuan nelayan dan kelembagan nelayan," kata Abdi, melalui surat elektronik, Selasa (17/2/2015). (*)

Editor: Roelan