Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Motif Pengeroyokan Anggota Marinir di Batam Masih Misterius
Oleh : Gokli
Jum'at | 13-02-2015 | 13:45 WIB
insiden_sintai_bar.jpg Honda-Batam
Bar Raja di Teluk Pandan yang porak poranda usai terjadinya insiden Jumat dini hari. (Foto: Gokli/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Tak hanya identitas pelaku, motif pengeroyokan yang menewaskan seorang anggota Marinir berinisial Pw berpangkat sersan satu di kawasan Teluk Pandan, Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, Jumat (13/2/2015) pagi, masih misterius.

Informasi yang diperoleh di tempat kejadian, pengeroyokan itu bermula setelah sekelompok orang bersenggolan dengan pengunjung (korban dan beberapa rekannya) di depan Bar Raja sekitar pukul 02.15 WIB. Pelaku yang saat itu sudah mabuk tersinggung karena ditegur korban.

Tak berselang lama, pelaku dan beberapa rekannya langsung mengeroyok korban. Pengunjung lain yang berada di dalam bar keluar dan terjadi kericuhan, saling baku pukul.

"Setelah kericuhan itu, seorang terjatuh dalam kondisi berdarah," kata seorang pria yang merupakan keamanan kawasan tersebut di lokasi kejadian, Jumat siang.

Pria yang enggan menyebutkan namanya itu, menambahkan, korban diketahui merupakan anggota Marinir langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah. Sayang, nyawa korban tak terselematkan dan menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit itu.

"Katanya sampai di rumah sakit sudah tewas," ujar dia.

Pantauan di lokasi kejadian, sedikitnya ada tiga dari puluhan bar yang mengalami kerusakan. Pengerusakan itu disebut dilakukan sekelompok pria yang berusaha mencari pelaku.

Informasi yang diperoleh dari petugas rumah sakit, sedikitnya ada enam luka tusuk di tubuh korban. Dari enam luka tusuk, ada dua yang sangat mematikan yakni di bagian tenggorokan dan di bawah dada.

"Jasad korban sudah dibawa tadi pagi. Ada enam luka tusukan," kata seorang petugas rumah sakit di kamar jenazah.

Menurut petugas medis itu, korban tiba di RSUD Embung Fatimah sekitar pukul 02.30 WIB. Nyawanya tidak tertolong lagi karena luka yang diderita cukup serius.

Sampai dengan siang pukul 13.15 WIB, keterangan resmi dari kesatuan korban belum diperoleh.

Editor: Dodo