Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menhub Minta Maskapai Sediakan Mesin Penjual Tiket Otomatis di Bandara
Oleh : Redaksi
Rabu | 11-02-2015 | 16:04 WIB
ilustrasi konter tiket pesawat.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Semua operator maskapai penerbangan diminta untuk menyediakan mesin otomatis yang melayani tiket penerbangan darurat (go show). Imbauan itu sebagai tindak lanjut larangan penjualan tiket di loket tiket di bandara.

"Ganti saja dengan mesin, seperti vending machine (mesin penjual otomatis)," kata Menteri Perhubungan, Ignatius Jonan, pada peluncuran sistem pengurusan izin terbang secara online di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu  (11/2/2015).

Maskapai juga bisa menempatkan satu orang staf yang bertugas memberikan pelayanan bagi penumpang (customer service) yang menghubungkan ke bagian penerbangan untuk tiket go show. "Kalau PT KAI saja mampu investasi untuk itu, masa maskapai tidak mampu. Kalau maskapai tidak mampu investasi untuk itu, tutup saja," tegas Jonan, seperti dilansir dari laman Sekretaris Kabinet.

Dia menjelaskan, upaya penghapusan loket bandara efektif untuk menghilangkan praktik calo yang selama ini dikeluhkan oleh penumpang.

Bahkan Jonan mengancam, jika pengelola bandara, dalam hal ini Angkasa Pura I dan II tidak bisa membenahi loket penjualan tiket di bandara tersebut, maka tidak tertutup kemungkinan Jonan akan memutasi sejumlah pegawai Angkasa Pura.

"Kalau bandaranya kan nggak mungkin ditutup karena bandara harus tetap beroperasi. Tapi kalau orangnya kan bisa diganti. Ringkas," ujar Jonan.

Dia meyakini, dengan penghapusan loket bandara dan digantikan dengan mesin otomatis, transparansi masalah tiket penerbangan bisa terwujud. Menurut Jonan, industri penerbangan merupakan industri yang paling terdepan yang menjamin keselamatan transportasi.

"Saya ingin industri ini transparan. Ssaya tidak mau ada airline yang tidak bayar pajak, bukunya double. Industri ini tidak boleh disembunyikan apapun juga karena kita semua bertanggung jawab pada keselamatan transportasi," kata Jonan. (*)

Editor: Roelan