Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia Terbanyak di Dunia Akses Facebook Versi Mobile
Oleh : Redaksi
Rabu | 28-01-2015 | 09:44 WIB
110913082540-facebook-mobile-app-iphone-story-top.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM - INDONESIA menjadi negara dengan persentase pengguna Facebook versi mobile terbesar di dunia. Data itu disampaikan oleh firma penelitian eMarketer, yang pekan lalu mengatakan bahwa 92,4 persen pengguna Facebook di Indonesia, sekitar 62,6 juta orang, mengakses jejaring sosial itu lewat telepon seluler setidaknya sekali dalam sebulan.

Tingkat kebiasaan itu naik dari 88,1 persen yang diumumkan tahun 2014 dan dan 77,7 persen setahun sebelumnya.

Facebook, yang diakses oleh 1,35 miliar orang per bulan, tidak memberikan pemeringkatan negara berdasar atas jumlah pengguna. Namun, sejumlah firma riset menaksir bahwa Indonesia, selain Amerika Serikat (AS), mencatatkan jumlah tertinggi.

Di AS, 140 juta orang mengakses Facebook secara harian dan 79,1 persen di antaranya dari gawai bergerak. Di India, dengan lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan, memiliki tingkat akses Facebook lewat mobile sebesar 82,9 persen.

Pada akhir Juli lalu, Facebook mengatakan pengguna aktif layanannya di Indonesia mencapai 69 juta, atau sekitar sepertiga dari jumlah penduduknya.

Firma eMarketer juga mencatat bahwa hampir seluruh pengguna jejaring sosial—98,7 persen—yang mengakses layanan lewat telepon seluler di Indonesia memanfaatkan gawainya.

Mudah melihat alasan atas pertumbuhan pesat pengguna Facebook mobile di Tanah Air. Sekitar setengah dari penduduk Indonesia berusia di bawah 30 tahun dan kebanyakan adalah pengguna aktif media sosial.

Pada 2014, firma riset pemasaran Millward Brown mengumumkan bahwa pengguna telepon seluler di Indonesia rata-rata menghabiskan sembilan jam per hari untuk mengecek gawainya. Angka ini tertinggi di antara 30 negara lain yang menjadi responden surveinya.

Selain itu, perkembangan smartphone berharga murah di Indonesia pun terhitung subur. Banyak pengguna mengakses web bukan lewat komputer, tetapi perangkat bergerak. (*)

Sumber: WSJ