Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Limbah Laboratorium Narkoba Gelap Cemari Taman dan Saluran Air di Australia
Oleh : Redaksi
Senin | 26-01-2015 | 09:34 WIB
Police_across_the_nation_raided_nearly_750_meth_labs_in_2014..jpg Honda-Batam
Salah satu laboratorium narkoba ilegal di Australia. (Foto: ABC)

BATAMTODAY.COM - AUSTRALIA dalam cengkeraman epidemi narkoba dan ratusan laboratorium narkoba gelap bermunculan di seluruh Australia setiap tahunnya, baik berada di rumah-rumah pinggiran kota, motel dan bahkan dalam mobil dan truk.

Otoritas Australia memperingatkan ratusan laboratorium narkoba gelap itu meninggalkan warisan limbah racun. Proses pemasakan metamfetamin telah membuat ruangan yang digunakan tercemar dengan bahan kimia berbahaya dan juga limbah dari rumah-rumah tersebut mengalir ke taman-taman nasional dan saluran air.
 
Sepanjang 2014 lalu polisi di seluruh Australia berhasil menggerebek sekitar 750 lab narkoba dan diperkirakan angka ini akan meningkat dramatis di tahun 2015.
 
Kepala tim Operasi Bahan Kimia dari pasukan pemberantasan narkoba kepolisian NSW, mengatakan, lab narkoba ini banyak ditemukan di kawasan pertanian, namun ada juga beberapa yang ditemukan di kamar motel dan kontainer pengiriman barang, perahu dan kabin mobil maupun di bagian belakang truk.

"Selama enam tahun terakhir jumlah laboratorium narkoba tersembunyi yang berhasil kita bongkar meningkat dua kali lipat dan ukuran dari laboratorium itu juga semakin bertambah besar saja," katanya.

"Kita mendapati perusahaan pembuat narkoba semakin besar saja mereka memproduksi puluhan kilo narkoba sekali membuat," imbuhnya.

"Peningkatan ini terjadi karena keuntungan yang didapat dari penjualan narkoba sangat besar dibandingkan dengan biaya terlibat dalam  pembuatan narkoba."

Sementara dampak merusak dari narkoba bagi penggunanya sudah dikenal luas, polisi kini mengkhawatirkan mengenai warisan racun dari laboratorium narkoba yang terdapat di rumah-rumah warga terhadap warga penghuni dan lingkungan.

"Salah satu dari kolega saya beberapa kali menderita cedera  sebagai dampak dari tugas yang dilakukannya di laboratorium narkoba dimana saluran air mata di mata mereka robek karena terbakar," kata Inspektur Cook.

"Seorang perwira polisi muda bahkan terpaksa harus mengundurkan diri dari kepolisian karena cedera yang dideritanya," katanya.

Inspektur Cook mengatakan, setiap kilogram narkoba yang dihasilkan menyisakan 10 kilogram limbah racun. Limbah narkoba itu tidak hanya mencemari bangunan rumah yang digunakan tapi juga polisi mendapati limbah metampetamine itu juga dibuang ke taman nasional dan saluran air.

"Banyak produsen narkoba menyimpan limbah kimia itu dan menampungnya dan membuangnya kemudian ke semak-semak di hutan dan memendam drum berisi limbah kimia itu disisi jalan raya," kata Inspektur Cook.

Karena tingginya kandungan racun, rumah yang digunakan sebagai laboratorium narkoba tidak boleh dihuni hingga rumah itu dibersihkan secara profesional dan beberapa rumah karena sangat tinggi pencemaran racunnya terpaksa dirobohkan. "Ada sekitar 10 bangunan yang terpaksa kamii robohkan setiap tahunnya," tambahnya.

Kondisi ini membuat perusahaan jasa pembersih yang khusus membersihkan laboratorium narkoba sekarang ini kebanjiran order.

Ahmad Merhi, kepala teknisi dari perusahaan pembersih di Sydney - Living Fresh, salah satunya. "Awalnya ketika kita membuka usaha membersihkan laboratorium narkoba tiga tahun lalu dalam setahun kami hanya menerima order 20 kali saja," tuturnya.

"Tahun lalu kami melakukan 50 kali pembersihan, dan tahun ini ada sekitar 200 kali bahkan lebih. Kami menerima panggilan per minggu untuk membersihkan rumah yang dijadikan laboratorium narkoba," imbuhnya.

Di bawah Pedoman Pemerintah Australia, setelah polisi menggeledah laboratorium narkoba, mereka harus melaporkan rumah yang digunakan ke dewan kota. Petugas pengawas lingkungan akan menerbitkan perintah pengawasan polusi kepada pemilik rumah dan mewajibkan mereka untuk membersihkan rumahnya dan level kontaminasi di rumahnya akan diperiksa.

Jasa pembersih kemudian disewa untuk membersihkan rumah itu dan biayanya bisa mencapai $25,000 hingga $150,000 atau sekitar Rp250 juta hingga Rp1,5 miliar. (*)

Sumber: ABC