Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dinas Perhubungan Karimun Lambat Tentukan Tarif Angkutan Darat
Oleh : Khoiruddin Nasution
Sabtu | 24-01-2015 | 14:17 WIB
angkot_mogok_karimun.jpg Honda-Batam
Angkutan kota di Karimun. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Karimun menuding Dinas Perhubungan Karimun tak serius menanggapi persoalan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Meski harga bahan bakar minyak (BBM) sudah diturunkan pemerintah sejak lima hari lalu, Dinas Perhubungan Karimun sangat lambat dalam menentukan tarif angkutan.

"Harga BBM sudah turun, seharusnya pemerintah daerah cepat membahas soal tarif barunya. Kita tidak mau masyarakat menyalahkan, bahkan menuding supir angkot yang tidak menyesuaikan tarif angkot pasca turunnya harga BBM. Padahal sebenarnya yang terjadi, dari pemerintahlah yang lamban dalam hal ini," kata Amirullah, Ketua Organda Kabupaten Karimun, kepada BATAMTODAY.COM, Sabtu (24/1/2015).

Bahkan dalam pembahasan tarif angkutan nanti, Organda juga meminta agar Dishub Karimun menghadirkan Diskop, UKM dan Perindag serta Apindo. Sebab, menurutnya, penurunan tarif juga mengacu keada harga suku cadang kendaraan.

"Saat ini harga suku cadang yang dijual masih tinggi walaupun harga BBM sudah turun. Jika dipaksakan tarif angkot turun sementara harga suku cadang masih mahal, jelas kita menolak penurunan tarif," tegasnya.

"Jika pada pertemuan nanti pihak terkait tidak terlihat dalam rapat, Organda akan meninggalkan ruangan," ancam Amirullah.

Saat ini, katanya lagi, tarif angkot masih mengunakan tarif sesuai rapat saat pertama sekali harga BBM turun secara nasional. "Dari hasil rapat lalu, disepakati tarifnya tidak secara menyeluruh mengalami penurunan. Rencana tarif angkot yang akan diturunkan hanya berlaku untuk angkutan desa (angdes) sebesar Rp1.000. Sedangkan tarif angkot dalam kota masih tetap," terangnya.

Sementara itu, Kabid Perhubungan Darat Dishub Kabupaten Karimun, Elviyendra, mengatakan pengunduran jadwal rapat pembahasan tarif angkutan darat akibat keterlambatan penyampaian undangan rapat kepada pihak pihak terkait.

"Memang benar, rapat pembahasan penyesuaian tarifnya diundur. Seharusnya rapat berlangsung Kamis kemarin. Namun karena terlambat menyampaikan undangan ke pihak bersangkutan, rapat baru dapat dilaksanakan Senin depan," ujarnya.

Hanya saja, permintaan agar Dishub Karimun agar menghadirkan Diskop, UKM dan Perindag serta Apindo dalam rapat nanti menurutnya sangat mustahil. "Dalam rapat pembahasan penyesuaian tarif angkot, memang tidak pernah menghadirkan pihak-pihak terkait tersebut. Sebagai contoh, saat harga BBM naik kemudian mengalami penurunan, pihak-pihak itu tidak pernah diundang," katanya mengakhiri.

Berbeda dengan angkutan darat, tarif angkutan laut di Karimun malah sudah melakukan rapat bersama pengusaha angkutan laut untuk menentukan tarifnya.

"Dalam bulan ini, sudah dua kali pemerintah menurunkan harga BBM jenis premiun dan solar. Dengan demikian, tarif angkutan tersebut juga harus ikut turun seperti intruksi dari Presiden RI," ujar Kabid Perhubungan Laut Dishub Kabupaten Karimun, Afrian saat ditemui beberapa waktu lalu

Dikatakan, sesuai hasil kesepakatan bersama didalam rapat, tarif angkutan laut antar pulau Karimun mengalami penurunan mencapai dua belas persen. "Tarif baru sudah diberlakukan, meskipun belum keluarnya SK dari Bupati Karimun. Pemberlakukan seperti itu sudah diterapkan pada saat turunnya harga BBM pertama lalu," ujarnya lagi.

Inilah tarif baru angkutan laut antar pulau Karimun pasca turunnya harga BBM untuk kedua kalinya dari Dishub Kabupaten Karimun:

Untuk kapal motor (KM) yang  mengunakan BBM jenis solar (gas oil):
* Tanjungbalai Karimun - Durai menjadi Rp94 ribu yang sebelumnya Rp109 ribu
* Tanjungbalai Karimun - Tanjungbatu Kundur Rp55 ribu dari Rp66 ribu
* Tanjungbalai Karimun - Lebuh menjadi Rp32 ribu dari yang sebelumnya Rp37 ribu
* Tanjungbalai Karimun - Penarah menjadi Rp27 ribu dari sebelumnya Rp32 ribu

* Tanjungbalai Karimun - Bunut menjadi Rp26 ribu dari Rp29 ribu
* Tanjungbalai Karimun - Moro menjadi Rp74 ribu dari Rp85 ribu
* Tanjungbalai Karimun - Buru menjadi Rp21 ribu dari yang sebelumnya Rp23 ribu
* Tanjungbalai Karimun - Selat Beliah menjadi Rp20 ribu dari Rp22 ribu

Untuk speedboat menggunakan BBM jenis premium (gasolin):
Dari Tanjungbalai Karimun ke:
* Durai dari Rp105 ribu menjadi Rp98 ribu
* Tanjungbatu Kundur dari Rp61 ribu menjadi Rp54 ribu
* Moro dari Rp81 ribu menjadi Rp75 ribu
* Keban dari Rp92 ribu menjadi Rp85 ribu
* Tanjung Berlian dari Rp41 ribu menjadi Rp37 ribu
* Sebele dari Rp36 ribu menjadi Rp33 ribu
* Lebuh dari Rp36 ribu menjadi Rp32 ribu
* Penarah dari Rp36 ribu menjadi Rp33 ribu
* Bunut dari Rp29 ribu menjadi Rp27 ribu
* Kampung Asam dari Rp29 ribu menjadi Rp26 ribu
* Pulau Buru dari Rp24 ribu menjadi Rp22 ribu
* Selat Beliah dari Rp23 ribu menjadi Rp21 ribu
* Selat Mendaun dari Rp16 ribu menjadi Rp15 ribu
* Baran Abang dari Rp22 ribu menjadi Rp20 ribu

Masih berdasarkan data speed boat yang mengunakan BBM jenis premium:
Tanjungbalai Karimun menuju:
* Tanjungbatu Kundur - Penarah yang sebelumnya Rp36 ribu menjadi Rp32 ribu
* Lebuh dari Rp36 ribu menjadi Rp32 ribu
* Buru dari Rp41 ribu menjadi Rp37 ribu
* Durai dari Rp41 ribu menjadi Rp38 ribu
* Moro dari Rp68 ribu menjadi Rp60ribu

* Moro-Durai dari Rp90 ribu menjadi Rp80 ribu
* Penarah dari Rp77 ribu menjadi Rp68 ribu
* Buru dari Rp72 ribu menjadi Rp64 ribu
* Selat Mendaun dari Rp68 ribu menjadi Rp60 ribu
* Selat Beliah dari Rp102 ribu menjadi Rp90 ribu. (*)

Editor: Roelan