Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Meski Diresmikan Gubernur, Warga Senayang Sebut Air SPAM-IKK Belum Mengalir Normal
Oleh : Charles Sitompul
Jum'at | 23-01-2015 | 10:24 WIB
sani_spam.jpg Honda-Batam
Gubernur Muhammad Sani dan Bupati Daria bersama sejumlah pejabat saat meresmikan proyek Sumber Penyediaan Air Minum (SPAM-IKK) di Senayang, Lingga.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sejumlah warga Senayang, Kabupaten Lingga mengaku belum menikmati air bersih yang dihasilkan proyek Sumber Penyediaan Air Minum (SPAM-IKK), meski proyek tersebut telah diresmikan oleh Gubernur Kepri Muhammad Sani, Kamis (22/1/2015) kemarin.

Warga menduga, air kran yang dibuka Sani sebagai tanda peresmian proyek dari Satker Pengairan Kementerian Pekerjaan Umum dengan anggaran 9,7 miliar dari APBN dan APBD Lingga itu diduga mengalir dari pompa mesin.

"Apa yang diresmikan, kami aja sampai saat ini belum bisa menikmati, karena instalasi airnya seperti pipa aja belum dipasang," kata Badriah, ibu rumah tangga di Senayang. 

Warga lainnya, juga membenarkan belum termanfaatkannya air dari proyek itu. "Sampai saat ini penggunaanya dan air dari SPAM ini belum normal dan masih dalam masa percobaan, seluruh masyarakat juga belum memperoleh jaringan pipanya," ujar salah seorang warga lainya di Senayang. 

Menurutnya, warga Senayang masih menggunakan air minum yang bersumber dari sumur setempat maupun dari Kampung Raja di pulau sebelah dengan menggunakan pompong, secara pribadi. 

Iwan, salah seorang staf Satker Pengairan Kementerian PU di Provinsi Kepri mengatakan, pelaksanaan Proyek SPAM-IKK 10 liter per detik dengan alokasi dana Rp7,8 miliar dari APBN 2012 itu, sebenarnya sudah selesai dilaksanakan pada 2012 lalu. Sebelumnya kata dia, pelaksanaan pembangunan SPAM-IKK itu, sempat terbengkalai selama dua tahun setelah selesai dibangun pada 2012-2013. 

"Selanjutnya, pada tahun 2014 pemerintah daerah baru mengalokasikan dana pembangunan instalasi air berupa penyambungan pipa ke rumah-rumah warga, memang untuk saat ini, belum semua rumah terpasang, karena itu proyeknya pemerintah daerah," ujarnya. 

Sedangkan mengenai air yang keruh, Iwan beralasan, dalam 2 tahun pipa yang sudah dibangun belum pernah dipakai, hingga air yang dihasilkan sedikit keruh dan masih perlu pengolahan. Selain itu, pihaknya juga tidak memiliki dana untuk pelaksanaan pengolahan dan pengaliran air dari tangki pengolahan ke warga, shingga pengelolaannya diserahkan pada pemerintah daerah. 

Bupati Daria, dalam amanahnya mengatakan, ketersediaan air bersih di Kecamatan Senayang sangat didambakan masyarakat. Dia mengakui proyek ini sempat ada permasalahan namun setelah dilakukan koordinasi dengan Satker dan Pemerintah Provinsi Kepri akhirnya dapat diselesaikan. 

"Total jumlah penduduk Kecamatan Senayang ini ada sekitar 700 KK yang membutuhkan air bersih. Yang baru teraliri air dari SPAM ini baru 380 KK, sedangkan sisanya 246 KK, memang belum teraliri karena instalasi pipanya ke rumah belum terpasang," ujarnya. 

Sani yang menerima masukan itu, menyatakan akan mengalokasikan dana penyambungan sejumlah instalasi air bersih ke rumah masyarakat itu serta berjanji akan melanjutkan pelaksanaan pembangunan pelantar dan dermaga pelabuhan di Sei Tenam Lingga Utara. 

Editor: Dodo