Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dimakamkan di TPU Taman Langgeng Seipanas

Warga Batam Jadi Korban dalam Tenggelamnya Kapal di Tiongkok
Oleh : Romi Chandra
Kamis | 22-01-2015 | 16:06 WIB
pemakaman_aif.jpg Honda-Batam
Istri, anak dan kerabat saat mengantarkan jasad Aif Rifadi, korban tenggelamnya kapal di Tiongkok ke peristirahatan terakhir, TPU Taman Langgeng, Seipanas. (Foto: Romi/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Satu orang warga Batam yang menjadi korban tenggelamnya kapal Tugboat Suplay JMS Delta, di perairan Sungai Yang Tse, Tiongkok, Aif Rifadi bin Muhanmad Juki (41), Kamis (15/1/2015) sudah tiba di Batam dan langsung dibawa ke kediamannya, Perumahan Hang Lekir, Legenda, Batam Center, Kamis (22/1/2015) pagi.

Pria lulusan Akademi Maritim Semarang angkatan 30 tamatan tahun 1995 yang meninggalkan Ice, istrinya serta dua anak, ditugaskan oleh perusahaan Singapura untuk mengecek sebuah kapal yang tenggelam, karena memang keahliannya sebagai Chief Engineering.

Namun tiga hari setelah berangkat ke Tiongkok dari Singapura, kapal yang ia naiki dikabarkan teggelam. Hal itu langsung membuat syok keluarga yang ditinggalkan. Rasa percaya juga menghampiri keluarga. Bahkan hingga jenazahnya tiba di kediamana dan disalatkan kemudian dimakamkan di TPU Taman Langgeng siangnya, pihak keluarga masih tidak percaya.

Pantauan di lokasi pemakamannya di TPU Taman Langgeng, Sungai Panas pada Kamis siang sekitar pukul 11.00 WIB, terlihat isak tangis dari Ice dan keluarga lainnya. Selain itu, ratusan pelayat tampak hadir mengantar Aif yang juga penasehat di klub motor Ninja Owner Batam ke tempat peristirahatannya yang terakhir.

Naidi Sam, paman korban di lokasi pemakaman mengatakan, kepergian Aif meninggalkan luka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Sosok Aif yang dikenal sangat baik dan mudah bergaul membuat keluarga dan kerabat dekat merasa sangat kehilangan.

"Aif tulang punggung keluarga dan merupakan orang yang baik. Ini pukulan bagi keluarga kami. Kami sangat kehilangan. Rasa percaya masih terasa hingga kini, begitu cepat dia meninggalkan kami, keluarganya," kata Naidi.

Dikatakan Naidi, awalnya pihak keluarga masih menaruh harapan kalau Aif masih selamat. Karena pihak keluarga juga mendapatkan informasi bahwa ada tiga dari 25 kru kapal yang selamat. "Kami berharap Naidi selamat. Tapi setelah beberapa hari kemudian, kami mendapat kabar kalau Naidi meninggal," jelasnya.

Luka yang mendalam serta kehilangan tidak hanya dirasakan kekuarga. Bagi anggota klub motor Ninja Owner Batam juga merasa kehilangan sosok yang bisa dijadikan tempat bercerita dan meminta pendapat.

"Selamat jalan penasehat. Dia (Aif) adalah sosok yang kaki segani. Tempat kami bercerita dan meminta pendapat. Orangnya sangat baik. Semoga tenang di tempat peristirahatan terakhirnya," kata Victor, humas Ninja Owner Batam.

Editor: Dodo