Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Karyawan PT Yoshikawa Elektronik Bintan Ini Mengaku Dianiaya Presdir
Oleh : Harjo
Kamis | 22-01-2015 | 09:15 WIB
PT YEB Lobam.jpg Honda-Batam
Gedung PT Yoshikawa Elektronik Bintan di Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam. (Foto: Harjo/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Usman (40), karyawan di PT Yoshikawa Elektronik Bintan (YEB) Lobam, mengaku telah dianiaya oleh bosnya, pada Rabu (21/1/2015) sore sekitar pukul 17.00 WIB. Dia sendiri tak tahu alasan pemukulan yang dilakukan Presiden Direktur PT YEB, Su He Yoshikawa, itu di villa Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam,

"Apa masalahnya hingga pemilik perusahaan YEB  yang berkewarnegaraan Jepang langsung melayangkan pukulan secara membabi-buta ke bagian wajah saya. Sampai saat ini, saya tidak mengerti karena saat melakukan pemukulan, bos sambil bertanya apakah sudah membayar utang dan mendapatkan uangnya dari mana," ungkap Usman kepada BATAMTODAY.COM, Kamis (22/1/2015).

Usman menjelaskan, sebelum dipukul, salah seorang warga negara Jepang lainnya, sempat mengambil ponsel miliknya dengan alasan diperintahkan oleh pimpinannya.

"Tiga jam sebelum pemukulan, orang jepang lainnya selain mengambil ponsel dan mematikan komputer kerja saya. Lalu mereka membawa saya ke salah satu ruangan dan memerintahkan tetap di tempat, tidak boleh melakukan aktivitas apapun hingga pimpinan YEB datang. Sampai pemukulan terjadi ponsel saya masih tetap tidak dikembalikan," terang Usman.

Usman mengatakan, karena mendengar penjelasan bahwa dirinya membayar utang dengan meminta bantuan dari keluarga, staf dan warga negara jepang lainnya diminta untuk mengkroscek langsung ke salah satu tempat atau rumah yang dimaksud di Tanjungpinang.

"Staf YEB sempat kroscek ke salah satu rumah keluarga saya  di Tanjungpinang. Karena saya semakin merasa terancam dan diminta untuk kembali menemui bos yang sebelumnya memukul. Akhirnya saya memutuskan tidak menemuinya lagi karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan, walaupun pihak manajemen YEB dan beberapa warga Jepang lainnya membujuk untuk kembali bertemu pimpinan serta pemilik YEB Lobam," paparnya.

"Mereka juga mengancam untuk memecat apabila tidak kembali pada tengah malam tadi. Tapi karena takut dan sudah merasa terancam, saya memilih tidak kembali menumui bos demi keselamatan. Selanjutnya permasalahan ini akan saya laporkan ke polisi," katanya.

Sementara itu Personalia PT YEB Lobam, Santi, yang dikonfirmasi, mengaku hanya mendengarkan informasinya ada tetapi tidak mengetahui secara persis. "Hanya mendengar selentingan kalau ada kasus pemukulan oleh bos YEB. Tetapi persisnya tidak mengetahui," ujarnya singkat. (*)

Editor: Roelan