Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

302 TKI Bermasalah Dipulangkan Melalui Tanjungpinang

Sebagaian Besar TKI Bermasalah Ini Mengaku Masuk Malaysia Lewat Batam dan Karimun
Oleh : Habibi
Kamis | 22-01-2015 | 08:39 WIB
TKI bermasalah yg dipulangkan lewat tanjungpinang-21-1-2015.JPG Honda-Batam
Ratusan TKI bermasalah yang dideportasi dari Malaysia saat tiba di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Rabu (21/1/2015) malam. (Foto: Habibi Kasim/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sebanyak 302 tenaga kerja Indonesia (TKI) bermasalah kembali dideportasi dari Pasir Gudang, Malaysia, melalui Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjungpinang, pada Rabu (21/1/205) malam. Ternyata mereka mengaku masuk ke Malaysia secara ilegal dari Batam dan Tanjungbalai Karimun.

Hal itu diakui oleh Muzzamin, salah seorang TKI yang sempat menjalani operasi di Malaysia karena mengalami infeksi pada bagian kakinya. Pria asal Madura tersebut mengaku berangkat ke Malaysia melalui Batam dengan menggunakan paspor pelancong dan memant berniat ingin bekerja di sana. 

"Dari kampung, saya terbang ke Batam. Dari Batam saya ke Malaysia dengan paspor pelancong," aku Muzzamin.

Sementara rekannya, Roby, yang berasal dari Pangkalpinang mengaku masuk ke Malaysia melalui Tanjungbalai Karimun. Sama halnya dengan Muzzamin, Roby pun menggunakan paspor pelancong untuk bekerja di Malaysia tanpa dokumen TKI yang sah.

"Namanya juga orang cari makan, Bang, segala cara ditempuh," aku Roby.

Beberapa TKIB, baik itu wanita dan pria, juga mengatakan jika mereka masuk melalui Batam ataupun Tanjungbalai Karimun. Selain itu ada juga yang mengaku masuk dari wilayah lain di luar Kepri.

Dari pengakuan TKIB juga, beberapa dari mereka masuk ke Indonesia karena terpengaruh dengan cerita teman-teman yang telah berhasil mencari uang di negara jiran tersebut. Modus masuk untuk bekerja di sana pun mereka akui diajarkan oleh teman-teman yang telah bekerja di Malaysia.

"Tetangga dia bekerja di Malaysia, pakai paspor pelancong katanya. Dua minggu kerja pulang, begitu. Tapi kami tidak mungkin pulang, karena jaraknya jauh. Selain itu uang belum cukup, jadi menahan diri, sampai akhirnya tertangkap," terang Roby.

Roby dan Muzzamin mengaku kapok untuk masuk ke Malaysia lagi dengan cara singkat seperti yang mereka lakukan sebelumnya. Pasalnya saat tertangkap, mereka merasa tidak dihargai dan diperhatikan oleh aparat hukum yang memenjarakan mereka.

"Kita seperti sampah," ujar Roby.

Berdasarkan data Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Tanjungpinang, TKI yang dideportasi ini berjumlah 302 orang, terdiri dari laki-laki berjumlah 234 orang, perempuan 63 orang dan anak laki-laki 3 orang. 

Koordinator Lapangan Pemulangan TKIB dari Dinsosnaker Kota Tanjungpinang, Khuswari, mengaku bahwa ini adalah pemulangan yang ketiga sejak awal Januari lalu. 

"Ini pemulangan ketiga dan sudah ada sekitar 800-an orang yang pulang ke Indonesia. Sebanyak 500-an sudah kita pulangkan, sisanya tinggal yang kloter pulang pada malam ini," terang Khuswari saat ditemui di Pelabuhan Sri Bintan Pura, Rabu malam. (*)

Editor: Roelan