Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mahasiswa UI Asal Batam Dilaporkan Hilang

Ayah Danny Sebut Anaknya Menghilang karena Dihantui Rasa Bersalah
Oleh : Romi Chandra
Selasa | 20-01-2015 | 18:17 WIB
danny_purba.jpg Honda-Batam
Foto Danny Ashri Fajar Purba bersama keluarga dengan latar belakang Asrar Purba saat memberikan keterangan kepada media di rumahnya. (Foto: Romi/BATAMTODAY.COM).
 

BATAMTODAY.COM, Batam - Penyebab menghilangnya Danny Ashri Fajar Purba (21),mahasiswa jurusan Sastra Arab Universitas Indonesia (UI) asal Batam sejak Rabu (14/1/2015) lalu masih menjadi pertanyaan besar. Berbagai dugaan baik negatif maupun positif terlontar dari berbagai kalangan.

Namun bagi Asrar Purba (52), ayah Danny, anaknya menghilang dikarenakan rasa bersalah tidak bisa membanggakan kedua orangtuanya. Danny yang sudah memasuki kuliah semester akhir, dan ditargetkan wisuda tahun ini, diketahui gagal di beberapa mata kuliah dan harus diulang kembali.

Diceritakan Asrar saat ditemui pewarta di kediamannya sebuah perumahan di Batam Centre, hilangnya Danny berawal saat Asti (23), kakaknya menghubunginya sekitar pukul 8.00 WIB, Rabu (14/1/2015) dan mengatakan bahwa nomor Danny tidak aktif.

Mendapat kabar seperti itu, Asrar kemudian mencoba menghubungi Danny. Benar adanya, nomor anak keduanya itu tidak bisa dihubungi. Namun sekitar 10 menit kemudian, Danny balik menelepon Dewi Tresnasih (45), ibundanya.

Dalam percakapan itu, Asrar dan istrinya sempat mengobrol dengan Danny. Bahkan Danny ia nasehati agar selalu menghidupkan ponselnya. Danny sempat meminta uang kepada ibundanya, namun percakapan langsung terhenti saat ibundanya menanyakan bagaimana kuliahnya di sana.

"Saat istri saya menanyakan bagaimana kuliahnya, Danny langsung mengalihkan pembicaraan. Ia berasalan sakit perut dan harua ke kamar mandi. Kemudian telepon dimatikan, percakapan berhenti sampai di sana. Uang yang diminta Danny juga tak jadi kami kirimkan," kata pria yang berprofesi sebagai dosen di sebuah perguruan tinggi di Batam serta sering diminta untuk memberikan training motivasi dan konsultan ini.

Asrar mengaku, sikap anaknya yang langsung mengalihkan pembicaraan mematikan telefon itu, baru kali ini saja. Merasa penasaran, siangnya Asrar kembali mencoba menghubugi Danny. Sayangnya, nomor Danny tidak aktif lagi, bahkan sorenya juga demikian.

Cemas dengan anaknya, sore harinya Asrar bersama istrinya menghubungi kakak Danny, Asti, yang bekerja di Tengerang untuk mendatangi tempat tinggal Danny di Apartemen Margonda Residence, Depok.

"Sekitar pukul 20.30 WIB, Asti menelfon kami dan mengatakan sudah berada di apartemen. Asti mendapati Danny sudah tidak ada. Begitu juga dengan barang-barang pribadi miliknya, seperti laptop, beberapa pakaian dan buku-buku ikut menghilang," tuturnya.

Keesokan harinya, Kamis (15/1/2015) pagi, Dewi Tresna langsung berangkat ke Jakarta memastikan situasi di apartemen anaknya. Dewi yang tiba di Jakarta, langsung mendatangi kediaman Danny. Setelah memmstikan anaknya tidak berada di apartemen, Dewi langsung memdatangi kampus Danny, menanyakan keberadaan anaknya ke kampus tempat jurusannya. Kawan-kawannya mengaku tidak mengetahui Danny pergi kemana.

"Sampai akhirnya istri saya menemui pembimbing akademisnya, dan menanyakan bagaiaman sikap Danny akhir-akhir ini. Dari sana baru diktahui bahwa dia sejak bulan September lalu jarang ke kampus. Bahkan pada semestr sebelumnya, ada satu mata kuliah yang harus diulang, ditambah lagi dengan semester sekarang karena tidak pernah masuk," jelas Asrar.

Barulah setelah dari kampus, Dewi membuat laporan tentang anaknya yang menghilang di Mapolres Depok. Hal itu yang mendasari Asrar berpikiran kalau anaknya pergi karena merasa bersalah dan tidak bisa menyelesaikan kuliah sesuai harapan orangtuanya.

"Memang kami mengharapkan ia selesai S1-nya tahun ini. Tapi karena ada mata kuliah yang harus diulang, jelas itu tidak mungkin. Tapi kami masih bertanya-tanya, kenapa dia tidak pernah menceritakan hal ini. Bahkan saya bersama istri dan adiknya, Dhaifaturrahman (11) berada di Jakarta bersamanya sejak tanggal 27 Desember hingga 5 Januari kemarin," tambah Asrar.

Saat ini, ia sangat mengharapkan Danny bisa kembali pulang. Jika ia takut dan merasa bersalah karena mengecewakan orangtua, itu tidak menjadi masalah lagi bagi Asrar dan istrinya.

"Kecewa karena ia berbohong, pasti. Tapi itu tidak menjadi masalah lagi. Saya tidak pernah marah kepada dia. Malah menasehati dengan baik-baik. Danny, pulanglah," pungkas Asrar.

Berita sebelumnya, Danny Ashri Fajar Purba, mahasiswa Universitas Indonesia asal Batam dilaporkan hilang dari dari tempat tinggalnya, Apartemen Margonda Residence, Depok. 

Laman Tempo.co melaporkan mahasiswa semester VII Jurusan Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya UI ini disebut terakhir kali berkomunikasi dengan orang tuanya pada Rabu (14/1/2015). "Pukul delapan pagi kami telepon, lantas pukul sebelas siang sudah tak dijumpai lagi di kamarnya," kata Dewi Tresnasih, ibunda Danny.

Editor: Dodo