Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Singapura Siapkan Operasi SAR cari Aiir Asia

PM Lee Telepon Presiden Jokowi Tawarkan Bantuan cari Lokasi Pesawat Air Asia yang Hilang Kontak
Oleh : Redaksi
Minggu | 28-12-2014 | 17:18 WIB
2014-12-29 09.33.13.jpg Honda-Batam
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Presiden Joko Widodo

BATAMTODAY.COM, Singapura - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menelepon Presiden Joko Widodo (Jokowi)  untuk menawarkan bantuan untuk mencari lokasi pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak. PM Lee juga mengucapkan kesedihan mendalam mendengar kabar tersebut.


"Called Pres @jokowi_do2 to offer help. Two RSAF C-130 search & locate aircrafts are on standby. Our ministers will follow up. - LHL #QZ8501," ucap PM Lee melalui akun twitternya, Minggu (28/12/2014).

"Saddened to hear of missing flight #QZ8501. My thoughts are with the passengers and their families. - LHL," sambung PM Lee.

Presiden Jokowi saat ini sedang berada di Papua. Jokowi telah memerintahkan jajarannya untuk all out mencari keberadaan pesawat berisi 162 orang itu. Jokowi juga berdoa agar pesawat dan isinya selamat.

Sedangkan media Malaysia The Star memberitakan, dua pesawat C130 telah siap dan standby untuk diperbantukan. LHL di akhir cuitan PM Lee berarti dia sendiri yang mencuit kicauan tersebut.

Otoritas Singapura sedang mempersiapkan operasi SAR (search and rescue) untuk mencari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak. Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) menyebutkan pihaknya telah bersiap dan menawarkan bantuan kepada pihak Indonesia.

Lembaga lainnya yang mendukung upaya pencarian itu termasuk Angkatan Udara dan Laut Singapura. Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa Changi Airport Group Crisis Management Centres telah aktif dan siap.

Selain itu disebutkan bahwa ruang tunggu dan seluruh fasilitas pendukung penting telah disiapkan untuk seluruh keluarga dan kerabat dari para penumpang di terminal 2 level 3 di Bandara Changi.

Siapkan operasi SAR
Otoritas Singapura  menyatakan sedang mempersiapkan operasi SAR (search and resque) untuk mencari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak. Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) menyebutkan pihaknya telah bersiap dan menawarkan bantuan kepada pihak Indonesia.

"Dua pesawat C130 telah siap dan standby untuk diperbantukan. Kami akan sedia selalu untuk menyediakan bantuan untuk mendukung upaya pencarian dan penyelamatan," ucap sebuah pernyataan yang dilansir The Star, Minggu (28/12/2014).

Lembaga lainnya yang mendukung upaya pencarian itu termasuk Angkatan Udara dan Laut Singapura. Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa Changi Airport Group Crisis Management Centres telah aktif dan siap.

Selain itu disebutkan bahwa ruang tunggu dan seluruh fasilitas pendukung penting telah disiapkan untuk seluruh keluarga dan kerabat dari para penumpang di terminal 2 level 3 di Bandara Changi.

CAAS mengatakan bahwa pesawat itu dijadwalkan tiba di Singapura pada pukul 08.30 waktu setempat tetapi hilang kontak dengan ATC Jakarta pada pukul 07.24.

Selain itu, pihak maskapai AirAsia menyebut ada 155 penumpang, 2 orang pilot dan 5 kru kabin yang berada di dalam pesawat tersebut. Disebutkan bahwa terdapat 156 orang berkewarganegaraan Indonesia, lalu 3 WN Korea Selatan, 1 WN Prancis, 1 WN Malaysia, dan 1 WN Singapura. Penumpang dewasa berjenis kelamin laki-laki berjumlah 70, dan penumpang berjenis kelamin perempuan berjumlah 68 orang.

Informasi dari PT Angkasa Pura I, pesawat dipiloti Kapten Iriyanto dengan Kopilot Remi Emmanuel P dan awak kabin yakni Wanti Setiawati, Khairunnisa Haijar, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi dan seorang engineer Saiful Rahmat.

Pesawat itu tadinya menyampaikan rencana rute penerbangan dan meminta untuk mengubah rute karena cuaca yang buruk sebelum komunikasi dengan menara ATC hilang kontak.

Pesawat itu sendiri merupakan jenis Airbus A320-200 dengan nomor registrasi PK-AXC. Saat ini, pencarian dan operasi penyelamatan sedang dilakukan di bawah panduan dari Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.

Editor: Surya